Dari tahun 2023 hingga tahun 2024 ini Pemkot Tarakan sudah merekrut 800 honorer guru menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Jumlah tersebut terbagi untuk di tahun 2023 lalu berjumlah 155 orang dan di tahun ini berjumlah 647 orang. Namun diketahui, Pemkot Tarakan sudah merekrut tenaga honorer pengajar sejak tahun 2022 lalu.
"P3K dari tahun 2022 itu saat ini masih dalam tahap orientasi atau di sekarang ini disebut dengan latihan pra jabatan," kata Kabid Ketenagaan dan Sarana Prasarana Disdik Tarakan, Jabir, Selasa (23/4). Untuk masa orientasi yang akan berlangsung, pihaknya akan mengikutkan 155 P3K. Dengan adanya pengangkatan P3K, lanjut Jabir, merupakan upaya dari Pemkot Tarakan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
"Nanti akan kita panggil guru-guru yang sudah lulus seleksi. Kita akan berikan surat perintah merintah tugas (SPMT) dan juga surat keputusan (SK) penempatan. Mereka sudah bisa melaksanakan tugas di sekolah masing-masing sesuai dengan penempatan pada 1 Mei mendatang," ungkapnya.
Ditambahkan Jabir, di tahun ini, pihaknya mengusulkan 100 guru formasi P3K untuk tenaga honorer. Dari 100 formasi tersebut, diketahui formasinya akan dibagi menjadi 10 formasi untuk guru kategori khusus. Yang berarti para honorer yang masa kerjanya sudah lama, maka akan mendapatkan perlakuan khusus.
"Sehingga pada saat mereka mengikuti tes P3K di tahun ini, insyaallah akan bisa lulus. Yang penting mereka memenuhi persyaratan dan melengkapi persyaratan," bebernya.
Sementara untuk 90 formasi lainnya, merupakan kategori umum. Terkait dengan kebutuhan anggaran untuk P3K, belum bisa dimaksimalkan. Makanya ada beberapa hak yang didapatkan ASN namun tidak didapatkan oleh P3K.
"Mungkin di tahun berikutnya anggaran bisa maksimal mungkin bisa disesuaikan," pungkasnya. (zar/lim)