kalimantan-utara

Angin Kencang Sempat Ganggu Aktivitas Penerbangan di Bandara Juwata Tarakan

Kamis, 19 September 2024 | 14:00 WIB
Ilustrasi sebuah pesawat saat mendarat di Bandara Juwata Tarakan.

Aktivitas penerbangan di Bandara Juwata Tarakan sempat terganggu lantaran adanya angin kencang. Belum lama ini penerbangan maskapai Super Air Jet kode IU 535 yang hendak landing di Tarakan terbang kembali saat hendak melakukan pendekatan di ujung landasan.

Kepala Bidang Teknik dan Operasi Bandara Juwata Tarakan, Fahrudin Rahmat mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat pesawat hendak mendarat tiba-tiba ada dorongan angin lebih dari 10 knot dari belakang.

Baca Juga: Muara Sungai Buaya Tak Kunjung Dikeruk, Nelayan Bulungan Gelar Aksi

"Prosedur normalnya lebih dari batas toleransinya, akhirnya melakukan prosedur ulang lagi untuk pendaratan," katanya, (18/9). Ia melanjutkan, dari laporan yang diterima pihaknya, akibat sering terjadinya angin kencang, namun baru satu penerbangan yang tercatat mengalami kendala pendaratan dalam penerbangan. Namun, di hari sebelumnya diketahui ada beberapa pesawat yang melakukan prosedur yang sama.

"Pilot atau penerbang mengambil sikap untuk melakukan prosedur ulang untuk pendaratan. Tapi, sampai saat ini masih berjalan dengan lancar dan tidak ada kendala yang sampai mengakibatkan penundaan penerbangan," ucapnya.

Untuk pesawat yang sampai terbang kembali, akan bergantung dari kondisi angin saat dilakukan pendaratan. Apabila terjadi angin kencang yang melewati batas toleransi, maka akan membahayakan penerbangan jika dipaksakan mendarat. 

Menindaklanjuti hal tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Stasiun Meteorologi Juwata.Dari informasi yang didapatkan, angin kencang sering terjadi lantaran adanya siklon di area daerah Vietnam.

Kemudian ditambah lagi dengan tidak terbentuknya awan. Mengakibatkan udara juga panas karena tidak ada hujan.

"Infonya putaran siklon di Vietnam cukup tinggi dan tekanannya sama rendah, jadi angin cenderung bergerak ke arah utara. Sehingga menyebabkan kondisi angin saat ini sering agak kencang," jelasnya. Terkait jarak pandang, pihaknya mendapati saat ini masih dibatas toleransi. Meski didapati terdapat kabut.

Berdasarkan informasi dari BMKG, sedikitnya 39 titik spot api yang menjadi area kebakaran hutan, terbanyak di wilayah Nunukan, Bulungan dan Malinau maupun Tarakan 2 titik. Ditambah lagi dari Kalimantan Timur, namun karena angin ke arah utara ini mengakibatkan Tarakan yang terdampak.

"Kalau kabut ini, jarak pandang informasi dari stasiun meteorologi sejauh 2.000 meter. Batas toleransi penerbangan untuk pendaratan masih di angka 1,8 km," tuturnya.(*)

 
 

Tags

Terkini