kalimantan-utara

Atasi Perubahan Iklim, Jaga Keberlanjutan Lingkungan di Kaltara

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 12:15 WIB
Sungai Kayan di Kaltara

Pemkab Bulungan menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan lingkungan hidup. Salah satunya, dengan menyusun dokumen penaksiran luas lahan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di Bulungan 2024.

Kepala DLH Bulungan, Ismail menjelaskan, RHL merupakan langkah penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi dampak perubahan iklim. Karena itu, perlu upaya bersama untuk mewujudkan hal tersebut. "Kerusakan lahan dan hutan yang terjadi di beberapa wilayah kita, baik karena aktivitas manusia maupun faktor alam," kata Ismail.  

Sehingga, diperlukan tindakan yang terukur dan tepat sasaran. Dengan adanya penyusunan dokumen penaksiran luas lahan rehabilitasi, Pemda Bulungan memiliki data yang valid dan akurat untuk menentukan langkah strategis ke depan.

"Saya menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun yang telah bekerja keras dalam proses penaksiran luas lahan rehabilitasi ini," ungkapnya.

Nantinya, dokumen ini akan menjadi acuan penting dalam merencanakan dan melaksanakan program rehabilitasi dan mendukung pengelolaan hutan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim yang sejalan dengan target nasional dan komitmen internasional dalam pengurangan emisi karbon.

"Penyusunan dokumen ini adalah salah satu tahap awal dari proses yang panjang. keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan sangat bergantung pada komitmen bersama antar pemerintah, masyarakat, sektor swasta dan seluruh pemangku kepentingan," bebernya.

"Saya mengajak kita semua untuk bersinergi dalam pelaksanaan program rehabilitasi ini, karena upaya pelestarian lingkungan tidak bisa dilakukan secara parsial, tetapi membutuhkan kolaborasi lintas sektor," sambungnya.

 

Selain itu, perlu mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap tahap rehabilitasi, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan. Pendekatan yang inklusif dan melibatkan masyarakat akan memberikan dampak yang lebih berkelanjutan dan menciptakan rasa memiliki terhadap kelestarian hutan dan lahan.

"Saya juga ingin menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap program rehabilitasi yang akan kita laksanakan," bebernya.

Pemantauan yang baik akan memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan rencana dan memberikan dampak yang signifikan bagi pemulihan ekosistem hutan di Bulungan. Ia berharap dokumen yang disusun ini dapat dijadikan dasar untuk menyusun kebijakan yang tepat dalam pengelolaan hutan dan lahan di daerah.

"Kita semua harus memastikan bahwa program rehabilitasi hutan dan lahan ini tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga berkelanjutan dan berdampak luas bagi peningkatan kualitas lingkungan serta kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Dengan kerja sama yang baik antar semua pihak, diyakini mampu menjaga kelestarian alam dan menjadikan Bulungan sebagai contoh keberhasilan dalam pengelolaan hutan berkelanjutan.

"Semoga dokumen ini dapat memberikan manfaat besar bagi generasi saat ini dan yang akan datang," pungkasnya. (jai/har)

 

Terkini