Pejabat Sementara (Pjs) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong kembali menyampaikan penegasan Presiden RI, Prabowo Subianto terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dalam hal ini, Togap mengutip pernyataan Prabowo yang disampaikan pada sidang perdananya sebagai kepala negara beberapa hari lalu. Pada kesempatan itu Presiden mengatakan program MBG ini strategis.
“Bagi siapa yang tidak mau mendukung, silakan keluar dari pemerintah,” ujar Togap mengutip pernyataan Presiden Prabowo. “Artinya, kalau seorang Presiden sudah mengatakan seperti ini, saya kira ini sudah serius sekali. Jadi kita semua harus mendukung itu,” sambungnya.
Baca Juga: OTT Dugaan Pungli Kepengurusan Tanah di Tarakan Dilimpahkan ke Inspektorat, Ini Alasannya
Apalagi sekarang ini pemerintah tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk Indonesia Emas, tentu MBG itu sangat penting untuk dijadikan salah satu langkah strategis yang dapat diambil.
“Kalau sekarang anak-anak itu diberikan makanan bergizi yang bagus, makanan 4 sehat 5 sempurna, maka kita harapkan di usia dewasanya nanti otak mereka bagus, fisiknya juga kuat dan tinggi-tinggi,” tuturnya.
Menurutnya, program nasional yang baru diluncurkan Presiden RI tersebut patut untuk patut dan harus didukung juga oleh pemerintah daerah, baik itu di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
Oleh karena itu, hal ini ia sampaikan memang supaya nanti tidak kaget lagi ketika ada permintaan supaya ada pendampingan dari daerah untuk pelaksanaan program MBG tersebut.
“Bagaimanapun itu, tetap perlu dilakukan sinergi untuk mendukung program nasional ini, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota,” harapnya.
Togap menyebutkan sudah melakukan upaya antisipasi dari beberapa sisi untuk mendukung program MBG tersebut. Bahkan, jika dinilai perlu, nanti ada dana pendamping dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Jadi di situ kita tunjukkan, kita mendukung itu bukan hanya dengan kata-kata, tapi dengan bukti bahwa kita memberikan dukungan dengan mengalokasikan dana pendampingan,” pungkasnya. (iwk/har)