kalimantan-utara

Sejak Tahun 1973 sampai 2024, Sudah 9 Ribuan Kepala Keluarga Transmigran Ditempatkan di Kabupaten Bulungan

Senin, 30 Desember 2024 | 09:34 WIB
TRANSMIGRASI: Tampak suasana di salah satu wilayah transmigrasi di Kabupaten Bulungan.

 

Program transmigrasi tidak hanya menjadi solusi untuk memindahkan penduduk dari daerah padat ke wilayah baru, tetapi juga memiliki peran strategis dalam pemerataan pembangunan, pengembangan sumber daya alam, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Bulungan, H. Jamal, SH, MAP, dalam peringatan Hari Bakti Transmigrasi ke-74 yang digelar di Tugu Cinta Damai, Tanjung Selor, Minggu (29/12/2024).

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Bulungan dan dirangkai dengan peringatan Hari Ibu oleh Dharma Wanita Persatuan Distransnaker.

Baca Juga: Kaltim Tetapkan Pajak Kendaraan Terendah, Tetap Yakin PAD dari Pajak Tercapai

Acara juga menampilkan pameran produk sayur, buah, dan olahan hasil usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari eks Unit Permukiman dan Kelompok Wirausaha Transmigrasi di Bulungan.

H. Jamal mengingatkan sejarah penting Hari Bakti Transmigrasi yang ditetapkan sejak 12 Desember 1950, saat 50 kepala keluarga (KK) transmigran pertama diberangkatkan dari Jawa Tengah menuju Lampung dan Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

"Tanggal 12 Desember menjadi tonggak sejarah peran strategis transmigrasi dalam membangun bangsa. Di Bulungan, program ini pertama kali dilaksanakan pada tahun 1973 di Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, dengan sekitar 40 KK dari Jawa Timur," ungkap Jamal. 

Hingga tahun 2024, tercatat 9.149 KK atau 35.144 jiwa transmigran telah ditempatkan di Kabupaten Bulungan. Mereka tersebar di 32 Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) yang berada di lima kecamatan, yaitu Tanjung Palas, Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Tengah, Tanjung Selor, dan Sekatak.

Kabupaten Bulungan menjadi salah satu daerah yang merasakan manfaat besar dari program transmigrasi. Dari 32 unit permukiman transmigrasi, sebanyak 13 lokasi telah berkembang menjadi desa definitif. 

3 lokasi berubah menjadi kelurahan. Lalu, 4 kecamatan hasil pemekaran, yakni Tanjung Palas Utara, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Tengah, dan Tanjung Selor, merupakan hasil langsung dari program transmigrasi.

Selain itu, 14 lokasi transmigrasi di kawasan Salimbatu kini masuk dalam prioritas kawasan transmigrasi nasional oleh Kementerian Transmigrasi. (*)

Tags

Terkini