kalimantan-utara

Kapal Pengangkut Bapokting Tujuan Sebuku Karam, Diduga Tabrak Tunggul Kayu

Jumat, 18 April 2025 | 13:15 WIB
EVAKUASI: Kapal pengangkut sembako dari Nunukan tujuan Sebuku karam di perairan Kudamis, Gunung Patak, Sebuku. FOTO: DOK POLSEK SEBUKU

 

Salah satu kapal pengangkut sembako tujuan Kecamatan Sebuku tenggelam di perairan Kudamis, Gunung Patak, Nunukan, sekitar pukul 20.18 WITA, Selasa (15/4). Kapal tersebut diketahui membawa kebutuhan pokok penting (bapokting) untuk sejumlah desa di Sebuku, dengan empat Anak Buah Kapal (ABK).

Kepala Polsek Sebuku, Iptu Rianto, saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, kapal diduga mengalami kecelakaan dan tenggelam pada Selasa malam (15/4).

Baca Juga: 211 Pegawai Diduga Langgar Disiplin, DPRD PPU Soroti ASN Berkeliaran Saat Jam Kerja

“Jadi, sebagaimana tertera dalam manifes, kapal mengangkut empat anak buah kapal termasuk nakhoda,” ujar Rianto saat dihubungi, (16/4). Ia menambahkan, berdasarkan pemeriksaan di lapangan, diketahui nakhoda kapal bernama Muhammad Ali; Rustam sebagai Kepala Kamar Mesin (KKM); serta dua ABK lainnya, Asri dan Amran.

Sementara itu, kapal milik Asbar tersebut bermuatan bahan pokok. Kapal direncanakan menuju Sebuku dengan membawa banyak kebutuhan bapokting. Akibat kecelakaan, sebagian muatan hanyut dan tenggelam. Beruntung, tidak ada korban jiwa dan seluruh awak kapal berhasil selamat.

Kapal ini bertolak dari Dermaga Inhutani, Nunukan, pada Selasa (15/4) sekitar pukul 14.10 WITA. Tepat pukul 20.18 WITA, polisi menerima informasi adanya kapal barang yang mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Kudamis. Hasil pemeriksaan dan keterangan yang diperoleh menunjukkan kapal tenggelam diduga karena menabrak tunggul kayu, yang menyebabkan lambung kapal pecah dan mengalami kebocoran.

Kondisi tersebut membuat kapal terus kemasukan air hingga akhirnya tenggelam. Atas kejadian tersebut, polisi segera berkoordinasi dengan Tim SAR gabungan untuk melakukan pertolongan awal, serta mengevakuasi barang-barang muatan kapal yang masih bisa diselamatkan. “Barang yang bisa diselamatkan langsung diangkut dengan speedboat. Namun tetap saja terdapat kerugian akibat kecelakaan ini. Diperkirakan kerugian mencapai Rp1 miliar,” beber Rianto. (raw/ana)

 

Terkini