kalimantan-utara

Tangani Jembatan Putus di Krayan Barat, Pemkab Nunukan Sementara Lakukan Hal Ini

Kamis, 24 April 2025 | 12:30 WIB
PERBAIKAN: Proses pengerjaan jembatan di Krayan Barat yang putus akibat banjir ditargetkan selesai selama sepekan.

 

Jembatan penghubung antar kecamatan di Kecamatan Krayan Barat yang putus karena banjir kini ditangani Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan. Atas tindakan ini, DPRD Nunukan mengapresiasi langkah cepat Pemkab Nunukan.

Ketua Komisi III DPRD Nunukan, Ryan Antoni, bersama warga dari enam desa di wilayah Kurid, Kecamatan Krayan Barat, menyampaikan apresiasi Pemkab Nunukan, khususnya kepada Bupati H. Irwan Sabri, SE yang telah merespon cepat dan menginstruksikan pembangunan jembatan poros jalan Simpang Lembudud-Kurid yang sebelumnya putus akibat banjir.

"Mewakili masyarakat Krayan, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Nunukan, H. Irwan Sabri atas perhatiannya merespon aspirasi masyarakat di Kecamatan Krayan,” ucap Ryan Antoni.

Baca Juga: Tantangan Serius, Masih 165 Desa di Kaltara Fakir Akses Internet, 26 Desa Diantaranya Ada di Malinau

Dijelaskan, jembatan tersebut saat ini mulai dikerjakan sesuai arahan langsung dari Bupati Nunukan. Meski bersifat darurat dan sementara, warga setempat bersyukur atas upaya tersebut. Sebab, jembatan itu merupakan satu-satunya akses penghubung Wilayah Kurid yang terdiri dari 6 desa dengan daerah lainnya Wilayah Krayan.

Diceritakan, sebelumnya jembatan penghubung antar kecamatan dibangun secara darurat menggunakan kayu glondongan pada 2016 silam. Karena tingginya curah hujan dalam beberapa bulan terakhir menyebabkan banjir besar sehingga memutus akses.

Putusnya jembatan berdampak langsung pada kehidupan masyarakat dari enam desa di wilayah Kurid karena mereka kehilangan jalur utama untuk mobilitas sehari-hari serta distribusi kebutuhan pokok.

"Awal Maret lalu, Pemkab Nunukan sudah merespon kondisi kritis ini dengan cepat. Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Nunukan segera menganggarkan dana perawatan untuk membangun kembali struktur jembatan. Diperkirakan, proses pengerjaan pembangunan akan selesai dalam waktu kurang lebih satu minggu ke depan," jelasnya.

Ryan menegaskan bahwa aspirasi masyarakat terkait pembangunan infrastruktur permanen harus menjadi prioritas dalam penyusunan APBD Tahun 2026 agar tidak hanya sekadar solusi sementara saja yang dibangun saat ini.

Ia optimis Pemkab Nunukan memiliki kemampuan mewujudkan harapan masyarakat melalui alokasi anggaran tepat guna demi peningkatan kualitas hidup warga pedalaman khususnya wilayah Kurid yang selama ini mengalami keterbatasan akses transportasi memadai.

Sementara, Kepala Desa Krayan Barat, Arifin Marten juga menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Nunukan terutama Bupati H. Irwan Sabri atas respon cepat dan perhatian terhadap kondisi darurat infrastruktur di Kecamatan Krayan Barat.

"Meski demikian warga berharap agar Pemkab Nunukan dapat mengalokasikan anggaran lebih besar pada APBD 2026 untuk membangun jembatan permanen atau minimal semi permanen sebagai solusi berkelanjutan menggantikan bangunan sementara saat ini," pungkasnya. (akz)

 

Terkini