kalimantan-utara

Serangan Buaya Kembali Marak di Nunukan

Minggu, 7 September 2025 | 09:33 WIB
ilustrasi buaya

NUNUKAN – Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Mansur Rincing, menyoroti maraknya serangan buaya yang kembali meresahkan warga pesisir di Kampung Rumput Laut, Mamolo, Kecamatan Nunukan Selatan.

Dirinya meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) turun langsung ke lapangan untuk menilai kondisi nyata yang dihadapi masyarakat.

Menurut Mansur, persoalan konflik antara manusia dan buaya bukanlah kejadian baru. Serangan buaya telah berulang kali menimpa warga, khususnya mereka yang menggantungkan hidup dari budidaya rumput laut di kawasan pesisir.

"Kehadiran BKSDA di lapangan sangat diperlukan, bukan sekadar menunggu laporan. Warga kita berisiko tinggi setiap hari ketika melaut. Ini masalah serius yang tak bisa dianggap sepele," ungkapnya kepada wartawan.

Dirinya menjelaskan, masyarakat Mamolo berada dalam situasi dilematis. Di satu sisi, mereka harus mencari nafkah di laut dengan risiko bertemu buaya. Di sisi lain, status buaya sebagai satwa dilindungi membuat warga tak bisa mengambil langkah tegas jika merasa terancam.

"Kalau masyarakat melawan buaya, ada ancaman hukum. Tapi kalau dibiarkan, nyawa mereka yang jadi taruhan. Lalu siapa yang melindungi manusia?" tambah Mansur mempertanyakan.

Mansur menilai, pemerintah bersama BKSDA perlu segera duduk bersama dengan berbagai pihak untuk menyusun solusi jangka panjang. Menurutnya, sekadar imbauan tidak cukup, melainkan butuh program konkret yang bisa menjamin keselamatan warga tanpa mengabaikan perlindungan terhadap satwa liar. "Harus ada langkah nyata, entah relokasi buaya, pembatasan area, atau kebijakan lain yang benar-benar berpihak pada keselamatan warga," tambahnya. (*)

Terkini