TARAKAN - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tarakan merilis bahwa musim hujan tahun ini akan lebih maju datangnya dan akan terus berlanjut hingga tahun 2026.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan, M. Shulam Khilmi menjelaskan, walaupun Kalimantan Utara (Kaltara) tidak memiliki musim yang jelas, fase pancaroba biasanya berpengaruh di wilayah Kaltara. "Artinya di periode pancaroba ketidakstabilan atmosfer semakin kuat yang menyebabkan pertumbuhan awan-awan hujan semakin kuat," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini wilayah bagian bumi belahan utara Indonesia, tepatnya di wilayah laut Filipina ada dua bibit siklon 90W dengan tekanan 1.007 mili bar dan 99W 1.008 mili bar sehingga ini juga berpengaruh kondisi cuaca di Kaltara.
Ketika ada tekanan rendah di wilayah utara, maka akan ada tarikan angin massa udara dan di atas wilayah Kalimantan terjadi belokan angin sehingga tentu ada sedikit perlambatan dari angin itu dan dampaknya pertumbuhan awan di Kaltara semakin meningkat.
"Kemudian dalam 1-3 hari ke depan di Kaltara akan diperkirakan akan mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat." katanya.
Imbauan untuk masyarakat yang tinggal di pesisir dan perbukitan, diminta untuk mewaspadai hal ini karena bisa menimbulkan dampak susulan yaitu longsor dan banjir. Ketika ada fenomena ini, kecepatan angin juga akan meningkat.
"Sehingga masyarakat perlu memeriksa kondisi sekitar rumah yaitu pepohonan dan atap rumah yang tidak terpaku dengan kuat," pungkasnya (*nkh/).