kalimantan-utara

BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Kaltara Seminggu ke Depan, Angin Kencang Capai 80 Km/Jam

Jumat, 10 Oktober 2025 | 11:15 WIB
BMKG Tarakan memprediksi hingga seminggu kedepan wilayah Kaltara masih akan dilanda cuaca ekstrem.

 

TARAKAN – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tarakan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang masih akan mendominasi wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) hingga satu minggu ke depan. Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi hujan lebat, petir, dan angin kencang.

Kepala BMKG Tarakan, Muhammad Sulam Khilmi, mengatakan analisis terkini menunjukkan cuaca Kaltara masih akan didominasi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Untuk tiga hari ke depan, bahkan sampai satu minggu, Kaltara masih berpotensi mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat. Dan ini berpeluang disertai cuaca ekstrem, seperti angin kencang,” ujar Sulam, Kamis (9/10).

Angin Ekstrem Sempat Mencapai 80 Km/Jam

Sulam menjelaskan bahwa cuaca ekstrem sudah sempat terjadi pada Rabu malam (8/10), di mana kecepatan angin tercatat sangat tinggi, melampaui batas normal. Di Bandara Juwata Tarakan, kecepatan angin tercatat mencapai 29,5 knot (hampir 60 km per jam).

Di wilayah Pelabuhan, kecepatan angin bahkan mencapai hampir 40 knot (sekitar 80 km per jam). “Ini sudah termasuk kategori angin ekstrem, karena batasnya 25 knot. Jadi kejadian tadi malam memang cukup signifikan dari segi kecepatan angin,” tambahnya.

Penyebab: Gelombang Rossby dan Labilitas Atmosfer Tinggi

Cuaca ekstrem ini dipicu oleh beberapa dinamika atmosfer, terutama aktifnya Gelombang Rossby Ekuator di wilayah Kalimantan bagian utara. Kondisi ini diperburuk dengan labilitas atmosfer yang tinggi, kelembapan udara lapisan menengah mencapai 70–100 persen, serta adanya belokan angin di lapisan 3.000 kaki.

Kondisi tersebut meningkatkan peluang terbentuknya awan cumulonimbus (Cb), yang identik dengan fenomena cuaca buruk seperti hujan deras, petir, dan angin kencang.

BMKG memprediksi bahwa pada tanggal 10 Oktober, wilayah Kota Tarakan, Tanah Tidung, Nunukan, dan Bulungan akan menjadi daerah paling terdampak. Cuaca ekstrem diperkirakan mulai menurun pada tanggal 11 Oktober.

BMKG mengimbau warga untuk selalu memperbarui informasi cuaca dari sumber resmi dan menunda aktivitas di luar ruangan jika terjadi hujan lebat atau angin kencang. “Kami sudah memetakan potensi hujan per desa dan kelurahan. informasinya disediakan tiap 3 jam hingga 10 hari ke depan,” pungkas Sulam. (*)

Terkini