kalimantan-utara

Kelompok Tani Ini Kembangkan Benih Padi Unggul Bersertifikat, Jadi Penopang Pangan Kaltara

Senin, 13 Oktober 2025 | 12:45 WIB
POTENSI BULUNGAN : Kelompok Tani Marsudi Makmur di Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, Bulungan


TANJUNG SELOR – Upaya penguatan ketahanan pangan di Kalimantan Utara (Kaltara) mendapat sokongan signifikan dari Kelompok Tani Marsudi Makmur di Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas, Bulungan. Kelompok ini sukses mengembangkan penangkar benih padi unggulan lokal di lahan seluas 5 hektare (ha), yang menghasilkan benih padi bersertifikat.

Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Bulungan, Kristiyanto, menyebut keberadaan kelompok ini sangat strategis dalam menyediakan benih bermutu bagi petani di Kaltara.

“Kelompok Tani Marsudi Makmur merupakan salah satu penangkar benih padi unggulan yang dimiliki Bulungan. Kegiatan penangkaran ini sangat penting dalam menjaga ketersediaan benih bermutu dan mendukung ketahanan pangan,” kata Kristiyanto, Minggu (12/10/2025).

Produksi Inpari 42 dan Mekongga Berstandar SNI

Kelompok tani ini membudidayakan varietas unggul seperti Inpari 42 GSR dan Mekongga, dua jenis padi yang dikenal adaptif dan berproduktivitas tinggi. Seluruh tahapan budi daya dilakukan dengan standar mutu ketat, serta mendapat pendampingan teknis dari Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian (Kementan).

“Semua proses dilakukan sesuai standar sertifikasi untuk memastikan benih yang dihasilkan memiliki kemurnian genetik tinggi dan daya tumbuh yang optimal,” ungkapnya.

Dari lahan 5 ha tersebut, Kelompok Tani Marsudi Makmur berhasil memproduksi 21 ton Gabah Kering Panen (GKP) atau setara dengan 17,43 ton Gabah Kering Giling (GKG). Hasil ini menunjukkan potensi besar Bulungan dalam memperluas produksi benih unggul bersertifikat yang berstandar SNI.

Kristiyanto menegaskan, Pemkab Bulungan akan terus mendorong peningkatan kapasitas kelompok tani penangkar agar dapat memperluas skala produksi dan menjadi inspirasi bagi kelompok tani lainnya, sebagai fondasi penting bagi ketahanan pangan daerah. (*)

Terkini