kalimantan-utara

BPS Catat Tingkat Kemiskinan Bulungan Turun Drastis Selama 4 Tahun Terakhir

Senin, 3 November 2025 | 13:15 WIB
infografis

TANJUNG SELOR — Badan Pusat Statistik (BPS) Bulungan melaporkan tren positif penurunan tingkat kemiskinan di Kabupaten Bulungan, yang dikenal sebagai Bumi Tenguyun, selama empat tahun berturut-turut.

Berdasarkan data terbaru per Maret 2025, jumlah penduduk miskin di Bulungan tercatat sebanyak 9,92 ribu orang, atau setara dengan 7,26 persen dari total penduduk. Kepala BPS Bulungan, Yuda Agus Irianto, menjelaskan bahwa meskipun sempat mengalami fluktuasi, terutama akibat pandemi Covid-19, penurunan signifikan dimulai sejak 2021 seiring dengan pemulihan ekonomi daerah.

"Pada tahun 2016 hingga 2017 tingkat kemiskinan sempat naik, lalu turun hingga 2019. Namun, pandemi Covid-19 pada 2019–2021 membuat angka kemiskinan kembali meningkat," kata Yuda.

Penurunan Tercepat Sejak 2021

Periode Maret 2021 hingga Maret 2025 menjadi fase penurunan yang konsisten. Yuda merinci, dibandingkan dengan Maret 2024, jumlah penduduk miskin telah turun sebanyak 2,03 ribu orang. Bahkan, jika dibandingkan dengan Maret 2023, penurunan mencapai 2,27 ribu orang.

Persentase penduduk miskin pada Maret 2025 yang mencapai 7,26 persen menunjukkan penurunan tajam sebesar 1,50 poin persen dari Maret 2024, dan turun 1,73 poin persen dibandingkan Maret 2023.

Garis Kemiskinan dan Indeks Kedalaman

BPS turut mencatat kenaikan Garis Kemiskinan (GK) Bulungan, yaitu nilai minimum pengeluaran untuk kebutuhan dasar, yang mencapai Rp 594.190 per kapita per bulan pada Maret 2025. Angka ini naik 3,78 persen dibanding Maret 2024.

“Kenaikan garis kemiskinan ini wajar karena adanya inflasi dan penyesuaian harga kebutuhan pokok. Namun kabar baiknya, meskipun garis kemiskinan naik, jumlah penduduk miskin justru turun,” ungkap Yuda.

Selain itu, indeks yang menunjukkan kedalaman dan keparahan kemiskinan juga mengalami perbaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) turun dari 1,40 (Maret 2024) menjadi 0,84 (Maret 2025). Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga turun signifikan dari 0,35 menjadi 0,17.

Secara provinsi, Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat penurunan kemiskinan dari 6,32 persen (Maret 2024) menjadi 5,54 persen (Maret 2025).

Meski menunjukkan tren perbaikan, Bulungan masih menempati posisi persentase kemiskinan tertinggi di Kaltara (7,26 persen), diikuti Malinau (5,56 persen) dan Nunukan (5,27 persen). Sementara dari sisi jumlah penduduk miskin, Kota Tarakan menempati posisi tertinggi dengan 14,01 ribu orang, disusul Nunukan 11,81 ribu orang, dan Bulungan 9,92 ribu orang. (*)

Terkini