NUNUKAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan Daerah Pemilihan (Dapil) Krayan, Ryan Antoni, kembali menegaskan pentingnya percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan di kawasan perbatasan, khususnya bagi desa-desa yang masih terisolir di Krayan dan Krayan Timur.
Penegasan ini disampaikan Ryan usai melaksanakan kegiatan reses di wilayah Buduk Upul beberapa waktu lalu.
Ryan menjelaskan bahwa Buduk Upul, yang meliputi tiga desa (Painan, Buduk Upul, dan Longkawit), selama ini sulit dijangkau. Akses utama menuju wilayah tersebut masih berupa jalan tanah dengan medan naik-turun perbukitan yang curam, menjadikannya rawan longsor, terutama saat musim hujan.
“Daerah ini termasuk paling terisolir di Krayan. Jalan menuju ke sana masih berupa tanah, dan kalau musim hujan sangat licin serta rawan longsor,” ujar Ryan saat diwawancarai, Rabu (5/11).
Ryan menyebutkan, saat kunjungan kerja Bupati Nunukan ke wilayah tersebut, sempat terjadi insiden longsor besar yang memutus akses jalan. Respons cepat dari Pemerintah Daerah patut diapresiasi, di mana Bupati langsung memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan perbaikan darurat pada malam itu juga.
“Ya, sempat waktu itu longsor terjadi bersamaan dengan kunjungan Pak Bupati ke acara Pawai Budaya di sana. Begitu kejadian, beliau langsung perintahkan agar jalan segera diperbaiki, dan besoknya alat berat sudah bergerak,” ungkapnya.
Untuk mengatasi masalah ini secara berkelanjutan, Ryan menambahkan bahwa tahun ini telah dialokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta untuk peningkatan jalan di kawasan Buduk Upul.
Penyelamat Potensi Pertanian Premium
Peningkatan akses jalan ini dinilai krusial karena wilayah Buduk Upul memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Ryan menyoroti kualitas beras yang dihasilkan masyarakat setempat, yang terkenal sebagai "beras premium" dan kerap diburu pembeli dari luar daerah.
“Masyarakat Krayan, khususnya di wilayah Buduk Upul itu, memiliki potensi pertanian yang luar biasa. Produksi berasnya terkenal berkualitas tinggi... Namun, tanpa akses jalan yang layak, hasil panen sulit keluar dari desa,” ungkap Ryan.
Dalam kegiatan resesnya, Ryan juga membawa tenaga teknis dari Dinas PU untuk memantau langsung kondisi jalan pasca-perbaikan dan memastikan penanganan longsor telah dilakukan maksimal agar jalan dapat bertahan dalam waktu yang cukup lama.
Selain Buduk Upul, Ryan juga menyoroti kondisi infrastruktur di Kecamatan Krayan Timur. Ia menemukan sejumlah jembatan penghubung antar-desa yang rusak parah dan terpaksa dikerjakan secara swadaya oleh warga.
“Saya sempat ke Krayan Timur karena di sana juga banyak jembatan kayu yang sudah patah. Warga bersama camatnya sampai harus gotong royong memperbaiki dengan bahan seadanya,” tutur Ryan, mendesak agar perbaikan infrastruktur jembatan ini juga menjadi prioritas. (raw)