Sesar Tarakan merupakan sesar aktif yang sudah berulang kali memicu gempa signifikan di wilayah Kalimantan Utara dan sekitarnya.
Potensi Magnitudo Maksimum
Berdasarkan analisis geologi dan kajian BMKG, Sesar Tarakan memiliki magnitudo tertarget dan berpotensi menghasilkan gempa hingga mencapai Magnitudo (M) 7,0.
Riwayat Gempa Signifikan
Aktivitas Sesar Tarakan telah terbukti mampu menyebabkan kerusakan. Beberapa kejadian gempa yang tercatat antara lain:
Gempa Tarakan (21 Desember 2015): Gempa dengan Magnitudo M 6,1 yang berpusat di dekat Tarakan. Guncangan dirasakan kuat (intensitas V-VI MMI) di Tarakan, Nunukan, dan Tanjung Selor. Gempa ini menyebabkan kerusakan pada infrastruktur, termasuk rumah rusak berat dan kerusakan pada fasilitas umum seperti rumah sakit dan bandara.
Gempa Tarakan Tahun 1923, 1925, dan 1936: Sejarah mencatat bahwa gempa-gempa merusak di awal abad ke-20 juga dipicu oleh aktivitas sesar ini, dengan intensitas guncangan mencapai VII–VIII MMI yang menyebabkan banyak kerusakan bangunan.
Gempa Terkini (5 November 2025): Terjadi gempa dangkal M 4,8 di dekat Tarakan yang juga dikaitkan dengan aktivitas Sesar Tarakan. (*)
3. Implikasi dan Mitigasi
Mengingat potensi gempa merusak dari Sesar Tarakan, khususnya karena sifatnya yang dangkal, upaya mitigasi bencana menjadi sangat penting bagi masyarakat di Kalimantan Utara.
Struktur Bangunan: Masyarakat diimbau untuk memastikan kualitas bangunan tempat tinggal tahan terhadap guncangan gempa sesuai standar bangunan tahan gempa. Kualitas bangunan menjadi faktor utama yang menentukan tingkat kerusakan.
Edukasi Publik: Perlunya meningkatkan edukasi dan simulasi evakuasi untuk membangun budaya sadar bencana, mengingat Tarakan adalah wilayah dengan aktivitas kegempaan tertinggi di Kalimantan.
Pemetaan Detail: Diperlukan pemetaan yang lebih detail terhadap zona-zona aktif Sesar Tarakan untuk menghindari pembangunan infrastruktur di atas jalur sesar.