kalimantan-utara

Di Nunukan Jumlah Gangguan Kesehatan Jiwa Meningkat, Ini Penyebab Utamanya

Kamis, 13 November 2025 | 11:45 WIB
Ilustrasi ODGJ

NUNUKAN - Angka penderita gangguan kesehatan jiwa di Nunukan mengalami peningkatan pada 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Nunukan tahun ini ada ratusan orang mengalami gangguan kesehatan jiwa.

Itu diungkapkan Plt. Sekretaris Daerah (Sekda) Nunukan Nunukan, Drs. Raden Iwan Kurniawan saat seminar kesehatan yang mengusung tema 'Sosialisasi Deteksi Dini Gangguan Jiwa dan Bantuan Hidup Dasar untuk Kesiapsiagaan Keadaan Darurat'.

Menurutnya, peringatan HKN merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan sebagai investasi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang produktif dan berdaya saing.

Kemudian, Pemkab Nunukan menyoroti meningkatnya gangguan kesehatan jiwa. Seperti stres, kecemasan dan depresi di tengah masyarakat. Ini diakibatkan tekanan ekonomi, sosial,serta perubahan gaya hidup.

"Berdasarkan data Dinek P2KB Nunukan hingga Triwulan II Tahun 2025, tercatat 111 orang mengalami depresi, 299 ODGJ berat dan 3 di antaranya dipasung," ucap Raden Iwan Kurniawan, Selasa (11/11).

Dijelaskan, kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian serius terhadap kesehatan jiwa melalui edukasi dan penanganan yang tepat. Selain gangguan kesehatan jiwa. Ia juga menyoroti meningkatnya kasus penyakit tidak menular akibat perilaku hidup tidak sehat.

Data Dinkes P2KB per 7 November 2025 mencatat 11.833 penderita hipertensi, 5.269 penderita diabetes, dan 890 penderita penyakit jantung koroner dari 18 Puskesmas di Nunukan.

“Kesehatan adalah anugerah terbesar dari Sang Pencipta. Karena itu, jagalah kesehatan, hindari stres, perbanyak olahraga, luangkan waktu untuk keluarga, beribadah, dan bersyukur agar kita semua tetap sehat dan mampu melahirkan generasi hebat ke depan,” pesannya.

Sementara , Kepala Dinkes P2KB Nunukan, Hj. Miskia menambahkan bahwa seminar yang dilakukan merupakan bentuk kepedulian Kementerian Kesehatan RI terhadap kesehatan mental masyarakat.

Kemudian, abainya masyarakat menjaga kesehatan jiwa dikarenakan gaya hidup modern yang serba cepat dan instan. “Melihat kondisi tersebut, Kemenkes RI bersama Dinas Kesehatan dan Germas Nunukan menggelar seminar ini dengan menghadirkan pakar kejiwaan dan dokter berkompeten di bidangnya,” pungkasnya. (akz)

 

Terkini