kalimantan-utara

DKUKMP Temukan Banyak Alat Ukur Tak Akurat di Pasar Tradisional, Pedagang Menolak Tera

Selasa, 25 November 2025 | 13:35 WIB
PENGAWASAN: Timbangan yang di tera ulang FOTO:NATANAEL/RADAR TARAKAN

TARAKAN – Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Tarakan bersama tim UPTD Metrologi Bulungan menemukan banyak timbangan yang tidak akurat di pasar-pasar tradisional. Temuan ini dikhawatirkan dapat merugikan baik konsumen maupun pedagang.

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan DKUKMP Tarakan, Erni Mardiastuti, mengungkapkan bahwa ketidakakuratan timbangan, terutama yang sudah lama dan manual, dapat menyebabkan pergeseran ukuran.

"Tujuan tera itu untuk memastikan akurasi timbangan. Kalau timbangan sudah lama, biasanya bergeser. Bisa jadi seharusnya satu kilo, jadi kurang dari satu kilo. Kalau begitu, konsumen yang rugi. Tapi kalau lebih, pedagang yang rugi," ujar Erni, Senin (24/11).

Pedagang Salah Paham dan Menolak Tera

Erni menyoroti minimnya kesadaran pedagang mengenai pentingnya proses tera. Banyak pedagang yang salah paham, menganggap tera sama dengan perbaikan, bahkan meyakini timbangan baru tidak perlu ditera lagi.

"Mereka pikir kalau timbangan baru tidak perlu ditera lagi. Padahal, timbangan baru belum tentu akurat," jelasnya.

Dari hasil pantauan, kerusakan timbangan paling banyak ditemukan di pasar tradisional karena mayoritas menggunakan timbangan manual. Ia mengakui petugas sering harus "jemput bola", bahkan ketika petugas sudah siaga di pasar, masih banyak pedagang yang menolak dengan alasan timbangan mereka masih bagus.

Hingga kini, DKUKMP Tarakan belum memberikan sanksi tegas bagi pedagang yang menolak melakukan tera. Sanksi yang diberikan sejauh ini masih berupa teguran, biasanya setelah ada laporan dari konsumen.

Erni menyebutkan bahwa idealnya, mengikuti praktik di daerah lain, harus ada tindakan tegas seperti penyitaan atau penghancuran alat bukti di tempat. Namun, Tarakan masih memberikan toleransi.

"Intinya kalau timbangan sudah tidak ada segelnya berarti tidak bisa dipakai lagi," tegasnya. Erni juga mengakui bahwa proses tera di Tarakan masih harus bekerja sama dengan UPTD Metrologi Bulungan karena belum ada tenaga penera tetap di Kota Tarakan.

"Jadi, mungkin kalau ada yang mau tera kami akan mendata dulu. Jika sudah terkumpul beberapa orang, beberapa timbangan, nanti kami ajukan ke Bulungan baru peneranya yang datang," pungkasnya. 

DKUKMP berharap para pedagang semakin sadar akan pentingnya menera timbangan demi melindungi konsumen, pedagang, dan menciptakan persaingan usaha yang sehat. (*/nkh/lim)

Terkini