kalimantan-utara

Armada Masuk Perawatan, Penumpang Pelabuhan Tengkayu I Tarakan Terpaksa Jalan Kaki Jauh!

Kamis, 27 November 2025 | 14:41 WIB
MASA PERAWATAN: Operasional bus yang biasanya mengangkut penumpang hingga ke dermaga Pelabuhan Tengkayu I Tarakan dihentikan sementara. (SEPTIAN ASMADI/HRK)

 

TARAKAN – Penumpang di Pelabuhan Tengkayu I Tarakan kini harus berjuang lebih keras, sebab layanan shuttle bus di area pelabuhan dihentikan sementara. Penghentian ini dilakukan menyusul seluruh armada bus memasuki masa perawatan (maintenance) guna memastikan kesiapan operasional menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Kepala UPTD Tengkayu I Tarakan, Muhammad Roswan, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk menjamin keamanan dan kelayakan operasional, mengingat akan adanya ramp check dari Polres menjelang Nataru.

“Bus ini kami off-kan dulu sambil dilakukan maintenance. Sempat beberapa bus mogok dan terpaksa didorong sampai ke pelabuhan. Takutnya yang tersisa ini juga ikut rusak,” ungkap Roswan, Senin (24/11).

UPTD saat ini memiliki lima unit bus. Tiga unit sedang menjalani perawatan rutin. Namun, dua bus lainnya memerlukan perbaikan berat dan diperkirakan baru bisa ditangani pada tahun 2026 karena adanya keterbatasan anggaran.

“Yang tiga itu maintenance, tapi dua ini kondisinya berat. Kalau dipaksa bisa overhaul, dan itu biayanya besar. Tahun ini banyak efisiensi, sehingga kami menunda perbaikan berat itu ke tahun depan,” jelas Roswan.

Penumpang Mengeluh Bawaan Berat
Penghentian layanan bus ini berdampak langsung pada penumpang yang datang maupun berangkat. Mereka kini harus berjalan kaki cukup jauh menuju area luar Pelabuhan, sebuah kondisi yang dinilai cukup memberatkan, terutama bagi penumpang yang membawa banyak barang bawaan.

“Memang konsepnya nanti orang langsung jalan kaki ke ujung terminal. Tapi kami tahu ini berat buat masyarakat,” kata Roswan.

Roswan menegaskan keputusan ini merupakan hasil pertimbangan matang demi kondisi armada dan kebutuhan perawatan jangka panjang. Saat ini UPTD masih melakukan pengecekan menyeluruh terhadap tiga bus yang dalam proses perawatan rutin. Jika tidak ada kendala teknis maupun keterlambatan suku cadang, Roswan menargetkan layanan shuttle dapat kembali beroperasi dalam beberapa hari ke depan.

Selain itu, ia juga berharap pembangunan terminal baru yang direncanakan Pemerintah Provinsi Kaltara dapat direalisasikan mulai tahun depan, karena dinilai sangat membantu mengurai pola perjalanan penumpang. (*)

Terkini