kalimantan-utara

Target Cetak Sawah Bulungan Turun Drastis dari 2.000 Hektare Jadi 798 Hektare, Ini Masalahnya...

Kamis, 11 Desember 2025 | 12:30 WIB
Bupati Bulungan Syarwani (paling kanan) lakukan tanam padi perdana di Lahan Cetak Sawah Rakyat seluas 98 hektare, di Desa Salimbatu. (PEMKAB BULUNGAN UNTUK HRK)

 

NUNUKAN – Pemerintah Kabupaten Bulungan harus merevisi target ambisius program Cetak Sawah Rakyat (CSR) yang menjadi bagian integral dari dukungan terhadap swasembada pangan nasional 2025. Dari rencana awal seluas lebih dari 2.000 hektare, target realisasi diputuskan turun drastis menjadi sekitar 798 hektare karena adanya kendala teknis dan kondisi di lapangan.

Kepala Dinas Pertanian Bulungan, Kristiyanto, membenarkan penyesuaian target tersebut. Program cetak sawah sendiri bertujuan untuk memperluas area tanam padi dan memperkuat ketahanan pangan lokal, baik di Bulungan maupun Provinsi Kaltara.

“Target cetak sawah sebelumnya 2.000 hektare lebih. Namun karena kondisi dan persoalan teknis pelaksanaan, sehingga diputuskan sekitar 798 hektare,” jelas Bupati Syarwani saat menghadiri kegiatan tanam padi perdana di Lahan CSR Desa Salimbatu belum lama ini.

Meskipun target total menurun, upaya percepatan tetap dilakukan. Realisasi pertama dari program ini sudah dimulai dengan penanaman perdana di Desa Salimbatu seluas 98 hektare, dari total target 798,11 hektare.

Bupati Syarwani memastikan komitmen Pemkab Bulungan tetap kuat, meskipun target direvisi. Pemkab telah mengalokasikan intervensi anggaran khusus untuk mendukung upaya swasembada pangan.

“Pemkab Bulungan mengalokasikan kurang lebih Rp1 miliar di Desa Salimbatu, dalam bentuk optimalisasi lahan,” tambah Bupati.

Anggaran dari APBD Bulungan ini diharapkan dapat berjalan paralel dengan program cetak sawah rakyat yang dilaksanakan oleh Kementerian dan didukung oleh TNI Angkatan Darat.

Dandim 0903/Bulungan, Letkol Inf Dhuwi Hendradjaja, menegaskan bahwa TNI akan aktif mendampingi petani dalam pengolahan lahan untuk memastikan sisa target dapat diselesaikan tepat waktu, demi menunjang kedaulatan pangan nasional. (uno2)

Terkini