• Minggu, 21 Desember 2025

Bulog Serap Habis Gabah Petani di PPU, Kerja Sama PBT-Perpadi Kandas  

Photo Author
Faroq Zamzami
- Senin, 7 April 2025 | 08:59 WIB
DISERAP: Petani tampak antusias menimbang GKP untuk dijual ke Bulog, dan tampak tumpukan berkarung-karung GKP yang diserap BUMN itu.  (ISTIMEWA)
DISERAP: Petani tampak antusias menimbang GKP untuk dijual ke Bulog, dan tampak tumpukan berkarung-karung GKP yang diserap BUMN itu. (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, PENAJAM-Kerja sama pengadaan beras antara Perusahaan Umum Daerah Benuo Taka (PBT) Penajam Paser Utara (PPU) dengan Perkumpulan Pengusaha Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras (Perpadi) PPU, yang telah dibahas berbulan-bulan dan disepakati, kini kandas.

Perpadi PPU tidak sanggup memenuhi kuota pemasokan beras kepada PBT PPU sebanyak 33 ton hingga 35 ton beras produksi petani lokal per bulan.

Baca Juga: KM Gandha Nusantara 05 Rute Tarakan-Ancam Bulungan Resmi Beroperasi

Alasannya, sejak Januari 2025 seluruh hasil gabah kering panen (GKP) padi petani diserap oleh Badan Usaha Logistik (Bulog) Kaltimtara, sebagai bagian pemenuhan swasembada beras lokal dan nasional.

Ketua DPC Perpadi PPU, Totok Suprapto, mengatakan kerja sama tersebut dibatalkan akibat pihaknya tidak mendapatkan padi petani untuk selanjutnya digiling dijadikan beras, untuk selanjutnya memenuhi kebutuhan PBT PPU untuk memenuhi beras bagi 3.325 aparatur sipil negara (ASN), 864 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan 3.017 tenaga harian lepas (THL) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU.

 Baca Juga: Lakalantas Horor di Banjarmasin, Terobos Lampu Merah Kaki Pengemudi Motor Putus

“Kami terpaksa membatalkan kerja sama ini, karena, kami tidak mendapatkan gabah dan beras dari petani. Seluruh hasil produksi petani habis dijual ke Bulog,” kata Totok Suprapto, Minggu (6/4).

Disebutkannya, petani menjual GKP ke Bulog karena menurut petani harganya cukup bagus, yaitu Rp 6.500 per kilogram.

Dikatakannya, Bulog Kaltimtara melakukan pengadaan beras petani juga melalui Perpadi PPU, yang dalam masa tanam (MT) pertama 2025 ini mendapatkan kontrak 1.700 ton beras hingga April 2025 ini.

Untuk saat ini, kata Totok Suprapto, dari petani telah terserap sekira 3 ribu ton GKP atau mendekati 1.500 ton beras. “Jadi, untuk target pemenuhan kontrak pengadaan beras dari Perpadi PPU ke Bulog Kaltimtara tinggal beberapa ton saja lagi,” ujarnya.

Baca Juga: Gara-Gara Rebutan Cewek, Remaja di HST Tewas Dikeroyok 

Meski batal, Totok mengatakan, ada kemungkinan pengadaan beras dengan PBT PPU dapat dilakukan melalui MT kedua tahun 2025 yang dimulai pada Mei 2025 dan diperkirakan panen pada Agustus 2025.

“Kalau masa panen Agustus mendatang tidak diambil oleh Bulog, maka, Perpadi PPU yang akan ambil untuk selanjutnya untuk memenuhi kerja sama dengan PBT PPU,” katanya. “Tetapi ini juga masih kami lihat karena rencana kerja sama dengan Bulog hingga MT ketiga 2025,” tambahnya.

Direktur PBT PPU, Gordius Ago saat dikonfirmasi Minggu (6/4) mengatakan, sarana dan prasarana PBT sudah siap melaksanakan Surat Edaran (SE) Bupati PPU tentang Penyerapan Komoditi Pangan Lokal /Beras buat ASN dan non-ASN.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Faroq Zamzami

Tags

Rekomendasi

Terkini

X