ramadan

Kemenag Balikpapan Prediksi Lebaran Tahun Ini Pemerintah dan Muhammadiyah Bersamaan

Faroq Zamzami
Kamis, 27 Maret 2025 | 09:40 WIB
Masrivani

PROKAL.CO, BALIKPAPAN-Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan memperkirakan Idulfitri 1446 Hijriah akan berbarengan antara pemerintah dan ormas Islam lainnya.

Prediksi ini karena ketinggian hilal masih belum akan terlihat pada tanggal 30 Maret 2025. Sehingga Idulfitri diperkirakan juga akan kembali berbarengan dengan Muhammadiyah pada 31 Maret 2025.

Baca Juga: Kepastian Pemindahan IKN Belum Jelas, Dampak Sosial Sudah Meluas

Kepala Kantor Kemenag Balikpapan Masrivani mengatakan, prediksi secara hisab Kemenag ini dilakukan melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam.

“Prediksi insyaallah (Lebaran) sama. Walaupun ada jumlah Ramadannya, mungkin ada yang berbeda. Ada yang 30 hari. Dan ada yang 29 hari,” katanya

Sebelumnya Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan bahwa Idulfitri 2025 jatuh pada Senin (31/3/2025).

Penetapan itu dibuat berdasarkan hasil hakiki wujudul hilal dalam Maklumat PP Muhammadiyah tentang penetapan hisab Ramadan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 Hijriah.

Baca Juga: Dukung Mobilitas Konsumen Selama Libur Lebaran, Yamaha Siapkan Bengkel & Pos Jaga serta Promo Servis Menarik

Kemungkinan pemerintah juga akan menetapkan Idulfitri 1446 Hijriah pada hari yang sama.

“Ada beberapa wilayah para ahli-ahli intinya para astronom biasanya yang tahu terkait falak. Ada juga yang memulainya pada hari Ahad. Beberapa teman-teman yang pakar-pakar juga bisa lihat, tapi pada endingnya insyaallah sama. Tapi cuma jumlah puasanya saja ada yang 29 hari. Ada yang 30 hari,” jelas dia.

Masrivani juga mengatakan pada Ramadan ini begitu semarak, karena sejak hari pertama berdasarkan hasil ketetapan pemerintah juga berbarengan dengan Muhammadiyah.

Awal Ramadan, umumnya sama di Indonesia. Yang dimulai pada 1 Maret 2025.

Baca Juga: Pembunuhan Wartawati di Banjarbaru Diduga Melibatkan Oknum Anggota TNI AL Balikpapan

“Karena kriterianya sudah masuk di salah satu daerah di Indonesia. Walaupun memang kita berbeda dengan dengan daerah-daerah yang dalam masuk dalam Mabims, Malaysia dan Singapura. Ini tentu menambah semarak mengawali Ramadan sama, berbarengan. Sehingga relatif sangat menyenangkan bagi masyarakat kita,” jelasnya. (ms)

Halaman:

Tags

Terkini