Test pertama adalah kunjungan pangeran ke Pakistan itu. Mau datang ke Pakistan saja sudah merupakan indikasi positif. Padahal Pakistan bukan negara aman. Memang Pakistan sampai meliburkan sekolah. Seperti yang dilakukan Indonesia saat jadi tuan rumah APEC dulu. Jalan-jalan utama ditutup. Armada helikopter disiapkan. Agar ada jaminan pangeran MbS selamat. Selama di Pakistan.
Hasilnya memang nyata: Saudi benar-benar investasi sekitar Rp 120 triliun. Untuk memproduksi BBM di Pakistan. Agar impor BBM-nya turun drastis. Lokasinya di Gwadar. Di dekat pelabuhan raksasa yang dibangun Tiongkok.
Lalu MbS membuat keputusan itu: jemaah haji bisa menyelesaikan urusan imigrasinya di bandara Pakistan. Saat mereka akan berangkat ke Jeddah/Mekah. Bahkan fasilitas itu disediakan di tiga bandara sekaligus: Karachi, Islamabad dan Lahore.
Arab Saudi memang punya program yang sangat bagus. Untuk menangani jemaah haji. Program itu disebut 'Road to Makkah'. Jalan menuju Mekah. Yakni bagaimana terus memperbaiki sistem haji. Yang datang dari luar negeri.
Salah satunya adalah menyederhanakan proses imigrasi itu.
Hebat!
Kalau Indonesia juga bisa.
Masih ada kado lain dari kedatangan pangeran MbS: kuota haji Pakistan naik menjadi 200 ribu. Naik sebanyak 16.000. Yang 10.000 wajib untuk yang umur di atas 80 tahun. Dan 1,5 persen untuk yang cacat.
Imran Khan mendadak dipuja. Padahal bulan lalu masih dimaki-maki. Saat pemerintah mengumumkan ongkos naik haji. Yang naik drastis.
Khan berani mencabut subsidi naik haji. Katanya: yang naik haji itu kan orang yang punya uang. Kenapa disubsidi? Kalau tidak mampu ya jangan naik haji. Kan naik haji hanya diwajibkan bagi yang mampu.
Menteri agamanya ikut malu. Perjuangannya mempertahankan subsidi dipatahkan Khan. Sang menteri sampai walk out saat sidang kabinet itu. Saat putusan cabut subsidi haji itu diambil.
Menteri agama memang usul agar pemerintah mensubsidi 45.000 rupee. Sekitar Rp 5 juta. Untuk tiap satu jemaah haji. Tapi ditolak Khan. Ongkos naik haji di Pakistan menjadi 437.000 rupee. Sekitar Rp 44 juta. Untuk propinsi-propinsi di utara. Dan 427.000 rupee untuk wilayah selatan. Itu tidak termasuk ongkos membeli hewan qurban.
Memang heboh-heboh. Saat pencabutan subsidi itu diputuskan. Tapi hanya sebentar. Mereka pun maklum. Keuangan negara betul-betul lagi sulit.
Imran Khan sudah berubah. Tidak ada lagi citra sebagai atlet nasional. Kapten team kriket. Juara dunia. Atau playboy. Suka kawin cerai.
Citra barunya sudah terbentuk. Pemimpin nasional yang sangat cerdas. Ahli diplomasi. Rasional. Piawai dalam menyelamatkan perekonomian negara.