PROKAL.CO, TANJUNG REDEB – Menjaga stabilitas pangan, khususnya beras, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau melalui Dinas Pangan menggelar forum group discussion (FGD) tentang ketersediaan dan mutu beras, Rabu (20/8/2025).
Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat Dinas Pangan dan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan strategis, mulai dari Bulog, distributor, hingga para pedagang.
FGD ini bertujuan untuk menyatukan persepsi, membangun koordinasi, dan menyusun strategi konkret dalam menghadapi potensi dinamika pangan di daerah, terutama dalam menjaga ketersediaan dan kualitas beras di pasaran.
Baca Juga: Sekkab Muhammad Said Harapkan Pelatihan Mampu Tingkatkan Kualitas DWP Berau
Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, yang diwakili oleh Plt Asisten II, Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Setkab Berau, Warji, mengungkapkan berdasarkan hasil pemantauan dan laporan yang disampaikan Bulog, kondisi ketersediaan beras di Kabupaten Berau masih dalam kategori aman dan terkendali.
“Kita tengah fokus membahas stok dan mutu pangan yang beredar di wilayah Berau. Dari diskusi ini, kita dapat memastikan bahwa stok beras aman dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat,” jelas Warji.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam diskusi tersebut, aspek mutu tidak luput dari perhatian pemerintah.
Distributor dan pedagang diminta untuk tidak hanya menjaga ketersediaan, tetapi juga memperhatikan kualitas beras yang dijual ke masyarakat.
“Terkait mutu, kami sudah menyampaikan kepada para pelaku usaha agar menjaga kualitas beras tetap layak konsumsi. Selain itu, harga jual juga harus sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan,” tegasnya.
Baca Juga: Bupati Berau Ajak Semua Pihak Bersama-sama Memaksimalkan Potensi Wisata
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pangan Kabupaten Berau, Rakhmadi Pasarakan, menambahkan bahwa hasil koordinasi dengan Bulog menunjukkan ketersediaan beras dipastikan mencukupi hingga Desember 2025 mendatang.
“Dari hasil penyampaian Bulog, stok beras saat ini cukup dan aman hingga akhir tahun, bahkan mengantisipasi peningkatan kebutuhan menjelang akhir tahun dan musim libur panjang,” ujar Rakhmadi.
Meski demikian, Rakhmadi menegaskan pentingnya pengawasan harga di lapangan, terutama dalam penerapan HET agar tidak ada pihak yang dirugikan, terutama konsumen.
“Kami akan terus memperjuangkan penerapan HET agar harga tetap stabil dan masyarakat tidak terbebani. Keseimbangan antara ketersediaan, mutu, dan harga menjadi prioritas,” katanya.