SAMARINDA - Luas panen padi pada 2023 di Kalimantan Timur diperkirakan sekitar 57,14 ribu hektare, mengalami penurunan sebanyak 7,83 ribu hektare atau 12,05 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 64,97 ribu hektare.
Begitu juga, produksi padi pada 2023 di Kaltim diperkirakan sebesar 215,29 ribu ton GKG (Gabah Kering Giling), mengalami penurunan sebanyak 24,13 ribu ton GKG atau 10,08 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 239,42 ton GKG.
Ketua Tim Harga dan UMKM BPS Kaltim, Indri Astanti menjelaskan penurunan luas panen padi tahun 2023 di Kaltim disebabkan oleh kondisi banjir yang terjadi di wilayah sentra seperti di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara di awal tahun.
"Dan potensi penurunan (luas panen dan produksi padi) akibat adanya el Nino dalam tiga bulan terakhir tahun 2023. Potensi panen padi dua bulan ke depan perlu dijaga agar tidak terjadi penurunan luas panen yang signifikan," ujarnya dalam siaran youtube BPS Kaltim, Rabu 1 November 2023.
Berdasarkan hasil Survei KSA (Kerangka Sampel Area) oleh BPS, puncak panen padi pada 2023 di Kaltim selaras dengan tahun sebelumnya yaitu terjadi pada bulan Maret, dengan luas panen mencapai 15,35 ribu hektare.
"Puncak panen padi pada Maret 2023 lebih tinggi sekitar 0,63 ribu hektare atau 4,30 persen dibandingkan Maret 2022. Untuk, realisasi panen padi sepanjang Januari−September 2023 di Kaltim sebesar 53,14 ribu hektare. Sementara itu, potensi luas panen padi pada Oktober hingga Desember 2023 ini diperkirakan sekitar 4,00 ribu hektare," jelasnya.
BPS juga mencatat tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kabupaten Paser. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu.
Penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 terjadi di beberapa wilayah terutama pada wilayah sentra seperti Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.
Di sisi lain, terdapat beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan produksi padi, yaitu pada Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Mahakam Ulu, dan Kabupaten Kutai Barat
"Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi padi di Kaltim sepanjang Januari hingga September 2023 diperkirakan setara dengan 116,83 ribu ton beras," Indri Astanti.
Produksi beras pada 2023 di Kaltim kali ini untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 125,23 ton, mengalami penurunan sebanyak 14,04 ribu ton atau 10,08 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 139,27 ribu ton. (myn)