Seiring tumbuhnya berbagai industri baru dampak pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diharapkan bisa memanfaatkan peluang yang hadir. Terutama dari sektor kuliner dan suvenir.
BALIKPAPAN–Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo mengungkapkan telah menjalin sinergi dengan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Kaltim untuk mendorong berkembangnya pelaku UMKM. "Sekarang suvenir khas Kaltim dan IKN banyak dicari tamu yang berkunjung. Ini bukan masalah kecil, sehingga perlu dikembangkan," ujar Slamet, Minggu (28/1).
Dikatakannya, UMKM mempunyai peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di daerah. Hal itu juga dapat dilihat dari berbagai daerah di Bumi Etam yang menunjukkan bahwa jumlah UMKM terus meningkat dari tahun ke tahun.
Baca Juga: Kaltim Target Kembangkan 2.000 Hektar Perkebunan Rakyat
Di samping itu, Slamet menyampaikan, sekarang adalah era digitalisasi, maka pelaku UMKM harus melek terhadap perkembangan zaman. Selalu update agar tidak ketinggalan. Melalui pengembangan pasar digital, dia berharap, masyarakat terutama pelaku UMKM memiliki wadah. Agar pembeli tidak lagi ketergantungan dengan membeli dari luar daerah.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Dituntut Serius Implementasikan ESG
Industri digital tersebut harus diperhatikan, yang akan membantu UMKM memperluas jangkauan konsumennya. Sehingga orang-orang dari luar daerah mau berbelanja produk, suvenir maupun komoditas yang ada di sini. Itulah mengapa pemanfaatan platform berbagai media perlu pula diajarkan dan ditingkatkan kepada pelaku UMK daerah.
"Penjualan dan transaksi secara online kian diminati. Dari itu industri digital di daerah pun harus berkembang," tuturnya. Kendati berperan sangat penting dalam perekonomian Indonesia, UMKM juga menghadapi banyak permasalahan, seperti kurangnya modal usaha untuk pengembangan usaha, kurangnya strategi dalam pemasaran digital, pengetahuan teknologi yang masih rendah dan tidak memiliki pengetahuan yang luas mengenai bisnis. Karena itu, dukungan pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan untuk membantu UMKM mengatasi masalah tersebut.
Slamet menuturkan, pemerintah perlu semakin giat menggalakkan pelatihan dengan mengundang para instruktur yang berkompeten. Lalu melengkapinya dengan sarana-prasarana. "Negeri dan swasta harus hadir berkolaborasi demi memajukan UMKM dan kemandirian SDM. Supaya tidak hanya SDM-nya yang berkembang, namun demi menunjang menghasilkan produk berkualitas, bahkan hingga mereka bisa melakukan ekspor. Tentunya ini menjadi capaian yang luar biasa," terangnya.
Sebelumnya, Slamet mengatakan, tahun ini berbagai bisnis akan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya properti. Terutama di daerah yang menjadi serambi IKN, seperti Balikpapan atau Samarinda. Slamet berujar, urbanisasi ke Kaltim dampak dari pembangunan IKN sangat masif. Membuat jumlah pendatang membeludak. Mendukung keberadaannya, properti menjadi hal utama yang harus dikembangkan.
Berdasarkan realita ketika orang berpindah pastinya menginginkan memiliki aset. Yakni, berupa properti/hunian. Namun, tidak semua orang mampu membeli properti tersebut. Belum lagi diperkirakan harga properti di sekitar IKN kian melangit. Oleh karena itu, mereka akan menyewa atau membeli properti dengan harga terjangkau di Balikpapan.
Di samping properti, industri pariwisata juga menjanjikan. Sajian dan lokasi hiburan harus merata. Garis pantai yang luas membuat wisata pesisir memungkinkan lebih dikembangkan. Menonjolkan keasrian alam serta edukasi bagi pengunjung.
Selain pantai, eduwisata berupa pertanian, perkebunan, hutan kota bisa ditonjolkan. Sektor lainnya, yakni transportasi. Yang turut berkaitan dalam mendukung industri pariwisata, khususnya bagi perhotelan. Dengan mewujudkan pula konektivitas infrastruktur, sehingga memudahkan bagi pekerja yang akan menuju ataupun keluar dari IKN. (ndu/k8)
Ulil