Industri pariwisata benar-benar mendapat perhatian ekstra dari pemerintah daerah. Sektor ini digadang-gadang menjadi penopang utama ekonomi di masa depan, menyubstitusi dominasi pertambangan batu bara.
HUJAN yang disertai panas akhirnya berhenti. Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik pun bergegas mengganti pakaian dinasnya dengan jersey lengan panjang dipadukan potongan celana selutut. Papan paddle dan dayung yang telah dipersiapkan pun segera dia gapai. Tanpa rasa takut ia menuruni tangga jembatan yang berada di salah satu kolam.
Sigap ia memastikan tali di bagian ujung belakang papan terikat ke pergelangan kakinya. Posisi tubuh berlutut lalu bertumpu di atas papan, memanfaatkan dayung perlahan mendorong ke tengah area kolam. Setelah mendapatkan keseimbangan dirinya berdiri. Tak hanya luwes, Akmal menunjukkan kebolehannya ketika bermanuver di permukaan air yang cukup tenang.
Baca Juga: Capaian Luar Biasa: Kunjungan Wisnus dan Wisman Kaltim Tembus 403% dari Target
Setelah 5 menit menjajal bermain di kolam, dia memutuskan pindah ke perairan muara yang lebih terbuka. Dibalut keasrian hutan mangrove nan hijau, suasana yang mulai berganti menuju senja itu tampak teduh. Aktivitas itu tentunya dengan penjagaan. Demi keselamatan dan keamanan.
Walau demikian, dia tak menyarankan bagi masyarakat sekitar, terlebih bagi pemula yang ingin bermain paddle di lokasi tersebut. Mengingat perairan di muara meski tenang tapi juga habitat bagi berbagi hewan liar, termasuk buaya. Sehingga ia sangat melarang untuk dilakukan.
Stand up paddle atau SUP adalah olahraga air yang mulai populer. Sekaligus merupakan salah satu olahraga kegemaran Akmal. Pasalnya, di samping berolahraga ia bisa menikmati suasana alam. Healing dari kepenatan bekerja dengan cara ini merupakan hal positif.
Dia juga menyampaikan potensi dari wisata pesisir khususnya hutan mangrove sangat tinggi. Selain mengapresiasi upaya yang dilakukan Anwar Sadat, Yunita Indarini dan Hendra Antoni selaku owner, dia juga menyuntikkan berbagai motivasi serta memberikan dukungan pemerintah baik tingkat provinsi maupun kota terhadap pengembangan wisata di daerah.
"Lokasi (Hendrawisata Pesona Mangrove) bagus. Harus terus ditingkatkan agar optimal dalam menarik wisatawan. Ya, kuncinya adalah rutin menggelar event, promosi dan branding agar orang yang tadinya belum mengetahui bisa datang kemari," jelas Akmal.
Atas nama pemerintah provinsi, Akmal pun dengan tegas menyampaikan dukungan. Yang pula dikuatkan oleh pemerintah kota. Ia berkata, dukungan tersebut bukan sekedar mengenai uang, tapi bagaimana pemerintah hadir baik melalui mengadakan ragam kegiatan di lokasi wisata itu. Mewujudkan kolaborasi dan sinergisitas yang sehat.
"Mau seminar, diskusi di mana orang akan datang itu juga merupakan bentuk dukungan paling riil bagi pelaku wisata di daerah. Sebab yang dibutuhkan bukan cuma perhatian dan sentuhan, namun dengan hadir langsung," lanjutnya.
Baca Juga: Masa Kejayaan Lada Kian Redup, Luas Lahan Menyusut Tajam, Harga Terjun Bebas
Di tengah pembangunan ibu kota negara (IKN), disadari banyak tamu dari berbagai daerah bahkan luar negeri jauh-jauh berbondong datang hanya untuk melihat tugu IKN. Ini harus ditangkap oleh pelaku wisata dengan cermat, bahwa potensi mendapatkan pengunjung akan lebih banyak. Terlebih Hendrawisata Pesona Mangrove memiliki keunggulan karena menonjolkan keasrian alam.
