• Senin, 22 Desember 2025

Potensi Ekspor Udang Windu Kaltim Masih Sangat Besar

Photo Author
- Sabtu, 2 Maret 2024 | 12:00 WIB
RUTIN: Pekerja PT Syam Surya Mandiri membersihkan udang yang akan diekspor ke Jepang hingga Eropa. Setiap bulan mereka mampu mengirim 10-15 kontainer. (IST/KP)
RUTIN: Pekerja PT Syam Surya Mandiri membersihkan udang yang akan diekspor ke Jepang hingga Eropa. Setiap bulan mereka mampu mengirim 10-15 kontainer. (IST/KP)

Potensi ekspor udang windu (black tiger) di Kaltim masih sangat tinggi. Seperti yang dilakukan PT Syam Surya Mandiri. Setiap bulannya, mereka mampu mengirim 10-15 kontainer dengan tujuan utama Jepang. Perusahaan yang berlokasi di Anggana, Kutai Kartanegara ini telah beroperasi sejak 22 tahun lalu.

Kepala Pabrik PT Syam Surya Mandiri Dedy Azhari mengatakan, kegiatan ekspor ini bermula dari Mangkana yang merupakan salah satu petani tambak udang tradisional. Sejak 1985, Mangkana sudah menjadi petani tambak udang tradisional. Selain ada peluang, juga ingin menambah kesejahteraan sesama. Kemudian, pada 2002 pabrik ini beroperasi.

Baca Juga: Investor Lokal Masih Mendominasi Kaltim

“Alhamdulillah, sampai sekarang sudah memiliki hampir 100 petani tambak udang tradisional atau plasma yang menjadi mitra atau binaan,” ungkapnya, baru-baru ini.

Kelompok petani tambak udang binaan inilah yang menjadi salah satu nilai tambah perusahaan. Apalagi, masih dengan metode tradisional untuk mempertahankan udang windu dengan size khusus (besar). Sehingga, pasokan bisa terus kontinu. Binaan juga tentunya termasuk perawatan yang berkaitan dengan kualitas produksi. Termasuk di dalamnya bagaimana pemberdayaan lingkungan agar berkelanjutan.

“Pemilik, yaitu Bapak Haji Mangkana ini kan memang berangkat dari petani tambak udang tradisional juga. Dan perikanan atau nelayan ini kan masih dianggap sebelah mata, dia ingin petani tambak udang tradisional atau nelayan Kalimantan ini bisa berkelanjutan. Baik secara ekonomi hingga lingkungan,” paparnya.

Baca Juga: Inflasi Kaltim di Bulan Februari 2024 Capai 3,28 Persen, Kabupaten Berau Tertinggi

 

Dijelaskan, jika Indonesia pernah jaya dengan udang windu pada era 80-90an. Namun, redup dan tergantikan jenis udang vaname pola intensif dengan pemberian pakan tambahan.

Diungkapkan Dedy, keunggulan pakan tambahan tentu peningkatan hasil produksi. Jika satu hektare tambak udang vaname umumnya hanya bisa 5 ton, produksi dengan pakan tambahan saat ini bisa mencapai 12-16 ton. Tambak udang pola intensif tentunya tidak bisa disamakan dengan tambak udang tradisional jenis black tiger. Sebab, tambak udang intensif akan ada cemaran dari residu sisa pakan yang terakumulasi. Akan menurunkan kualitas tambak.

“Baik dari kualitas air, lingkungan dan berdampak ke produksi hasil tambaknya. Makanya kenapa udang windu ini masih pakai pola tradisional. Di Kaltim yang punya potensi dan cocok untuk tambak udang tradisional di daerah Delta Mahakam. Kalau mau cari udang windu, ya Kaltim ini yang terkenal dan potensinya sangat besar,” lanjut dia.

Saat ini, ada dua jenis produk yang diekspor, yakni produk raw (mentah) dan cooked (masak). Untuk produk raw dengan tiga klasifikasi. Pertama, yakni dengan produk utuh kepala atau head-on, lalu produk tanpa kepala atau headless dan produk peeled atau kupas (tanpa kulit dan kepala).

Semuanya memiliki pangsa pasar sendiri. Permintaan tinggi dari Negeri Sakura alias Jepang. “Sekitar 75-80 persen itu ke Jepang dengan permintaan produk baik raw utuh dan tanpa kepala. Sisanya baru ke pasar negara Taiwan dan Vietnam. Untuk Eropa itu ada Inggris dan Amerika Serikat,” papar Dedy.

Ekspor dilakukan setidaknya seminggu sekali. Menggunakan kontainer dan dikirim dalam bentuk beku. “Pengiriman ekspor produk udang beku ini masih bergantung kapal dari Samarinda ke Surabaya, yang saat ini tidak banyak. Sebelum selanjutnya produk udang beku tersebut dikirim ke negara tujuan. Total minimal 10 kontainer, maksimal bisa 15 kontainer sebulan. Jadi, sekali kirim dalam seminggu itu biasanya dijadwalkan bisa 3-4 kontainer,” ungkapnya.

Fokus pada produksi udang black tiger, saat ini PT Syam Surya Mandiri sedikitnya membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di daerah sekitar perusahaan. Dengan jumlah karyawan mencapai kurang lebih 500 orang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X