Memasuki hari ke-10 Ramadan, harga keperluan pangan di tingkat pedagang cenderung mengalami lonjakan untuk sejumlah komoditas. Seperti telur dan ikan misalnya. Para pedagang mengaku terjadi lonjakan harga. Meski begitu, tidak terlalu berpengaruh signifikan terhadap penjualan.
Aprisia Delia, pedagang telur di Balikpapan mengaku sejak hari pertama Ramadan, harga telur mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Jika sebelumnya dirinya bisa menjual telur termurah di harga Rp 1.500 per butir. Kini, harga termurah di angka Rp 2 ribu per butir. Sementara ukurannya cenderung lebih kecil.
Baca Juga: Integrasi Industri Aluminium dari Hulu hingga Hilir
“Parah sih kenaikannya. Untuk stok sendiri termasuk sulit dapatnya. Harus survei ke pasar dulu,” ucapnya. Untuk memenuhi pasokan telur di kios, dirinya kini tidak lagi pilih-pilih distributor. “Sedapatnya. Bisa dari lokal atau dari luar. Soalnya, meski mahal justru banyak pembelinya saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, pedagang ikan bernama Yunus mengaku sejak bulan puasa, harga ikan yang dia dapat dari pasar lelang cenderung lebih tinggi. Itu pun memengaruhi harga jualnya kembali ke konsumen. Seperti ikan tongkol, biasa dia jual Rp 30 ribu per kilogram. Kini, dijual Rp 35 ribu per kilogramnya. Belum lagi harga udang yang ikut naik. Biasanya dijual Rp 60 ribu per kilogramnya. Kini, di harga Rp 80 ribu per kilogram untuk jenis udang kupas. “Kalau kondisinya begini, bisa naik lagi jelang Lebaran. Udang ini bahkan bisa Rp 100 ribu per kilogram,” ungkapnya.
Yunus menyebut, alasan kenaikan ikan laut disebabkan kondisi cuaca dan angin kencang. Sehingga, banyak nelayan yang enggan turun melaut. Itu membuat pasokan di pelelangan cenderung menipis. Dirinya sendiri biasa mendapatkan ikan dari pelelangan Manggar, Balikpapan Timur dan Samarinda. “Tapi, soal permintaan selama puasa ini lebih meningkat,” ujarnya.
Di sisi lain, kecenderungan kenaikan harga justru tidak terjadi di daging ayam segar. Salah seorang penjual daging ayam, Juliana menyebut selama Ramadan, harga daging ayam lebih stabil. Jika dibandingkan sebelum bulan puasa. “Sebelum puasa bahkan lebih mahal. Sekarang, kita jual per ekor itu dari Rp 55 ribu. Kalau beratnya dari 1,9 kilogram sampai 2,4 kilogram. Harga ini stabil selama Ramadan,” ucap Juliana.
Yunus menyebut, stabilnya harga itu karena pengaruh pasokan daging ayam yang juga relatif aman. Berbeda dari sebelum Ramadan. Dirinya mengaku sehari bisa menjual hingga 300 ekor ayam. Angka itu bisa meningkat jelang Idulfitri. “Kalau dekat-dekat Lebaran, kami bisa jual sampai 1.000 ekor per hari,” sebutnya.
BIBIT GRATIS
Presiden Joko Widodo pada Selasa (19/3) lalu telah memanggil menteri-menterinya. Kali ini untuk membahas ketersediaan beras. Dia meminta stok di Bulog harus dijaga setidaknya di angka 2 juta ton. Untuk memenuhi itu, produksi dalam negeri perlu diperbaiki.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan punya kabar gembira untuk petani. Anggaran pupuk dinaikkan dua kali lipat. Semula APBN membiayai pupuk 4,7 juta ton, kini menjadi 9,55 juta ton. “Arahan Bapak Presiden, dalam waktu dekat DIPA (daftar isian pelaksanaan anggaran)-nya keluar sesuai kesepakatan,” bebernya.
Amran menjelaskan, anggaran untuk pupuk bukan dalam bentuk uang. Namun, melihat jumlah volume pupuk yang diberikan, yakni 9,55 juta ton. “Anggarannya terserah harga pasar. Itu disusun oleh PT Pupuk Indonesia,” ungkapnya.
Lalu, pemerintah akan melakukan pemompaan di sawah tadah hujan. Itu lantaran el nino yang berkepanjangan. Amran menyebut, yang akan dilakukan pemompaan di Pulau Jawa sebanyak 500 ribu hektare. Untuk luar Jawa akan dilakukan hal serupa juga. “Anggaran biaya Rp 5,8 triliun,” ucapnya. Kalau harus impor, menurutnya itu opsi terakhir.