• Senin, 22 Desember 2025

Meraup Cuan dari Lebaran, Satu Hari Pengantaran 1.000 Alamat, Sering Dijadikan Buah Tangan

Photo Author
- Selasa, 16 April 2024 | 18:55 WIB
KREASI: Sejak 2013, July Wijaya menghadirkan kue kering sebagai salah satu olahan usahanya. Dia menciptakan varian kue kering sendiri, sehingga menjadi karakter khasnya.
KREASI: Sejak 2013, July Wijaya menghadirkan kue kering sebagai salah satu olahan usahanya. Dia menciptakan varian kue kering sendiri, sehingga menjadi karakter khasnya.

Grafik penjualan terus naik setiap tahun. Mulai aneka cake hingga kue kering. Pelanggan loyal tak pernah absen memesan. Tahun ini, menjadi berkah tersendiri dan rezeki yang tak putus untuk disyukuri.

RADEN RORO MIRA, Samarinda

 

MEMUTUSKAN menjual kue kering sudah dilakukan July Wijaya sejak 2013. Kala itu momen Imlek. Termasuk momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang juga identik dengan kue kering di meja sebagai suguhan tamu.

“Akhirnya, setiap momen termasuk Natal dan Lebaran juga jual kue kering. Dari awal, aku memang selalu create varian kue kering sendiri. Tidak pernah jual misal kayak sagu keju, lidah kucing. Menurut aku, hari raya itu kan spesial. Jadi, ketika berkunjung ke rumah orang lain, harus ada olahan spesial juga,” beber July.

Dijelaskan July, jika varian kue kering yang tak pernah absen adalah cokelat mete. Paling laris dan banyak penggemarnya. “Sampai pembeliku itu buat istilah, belum Lebaran kalau belum ada cokelat mete ala Vinc Kitchen di rumahnya,” sambungnya lalu terkekeh.

Diakui jika dia memang sengaja menciptakan karakter tersendiri. Agar pembeli ingat dan sudah melekat bahwa produknya beda dari yang lain. Misal nastar yang biasanya selalu jadi olahan legendaris saat Lebaran, July justru mengolahnya bukan dalam bentuk kue kering, melainkan cake.

Baca Juga: Perputaran Uang di Pasar Wadai Banjarmasin Tembus Rp11,2 Miliar

“Selain Imlek, Natal, dan Lebaran. Kue kering juga keluar saat Iduladha. Jadi, memang bukan olahan setiap hari. Berdasarkan momen. Dari semua, paling ramai tentu momen Lebaran ya,” ungkapnya.

Olahan yang beda itu juga membuat produk July sering dijadikan sebagai buah tangan. Dari situ, dia berpikir bahwa tentu jangan biasa-biasa saja kemasannya. “Selain mewakili Vinc Kitchen, kan juga pasti mewakili Samarinda. Maka packaging itu harus bagus, harus upgrade. Supaya menaikkan nilai kue. Sekitar 2021 beli mesin petcan, jadi supaya bisa tahan lama. Kemasan petcan awet disimpan sampai sekitar 3 bulan meski tanpa pengawet,” jelasnya.

Setiap tahun, dipastikan selalu ada varian kue kering baru. Untuk tahun ini, selain cokelat mete juga ada wisjman cookies, lalu peanut butter, macadamia, dan emping. Nah, emping dan macadamia jadi kue yang juga paling laris.

Emping dengan cita rasa gurih justru hadir dalam bentuk kue kering. Dalam prosesnya, July mengirim langsung emping dari Aceh. Sebab, di sanalah kualitas emping terbaik yang tidak meninggalkan jejak pahit di lidah. Sehingga, cocok dijadikan kue.

Begitu juga macadamia, dinobatkan sebagai kacang termahal di dunia. Itulah yang menjadi daya tarik pembeli. Sepanjang Ramadan dan jelang Lebaran, July sudah mulai pengiriman sejak 29 Maret hingga 9 April.

“Kalau di awal itu pengiriman untuk yang mau dijadikan hampers. Sehari biasanya sekitar 200-300 alamat, dan satu alamat enggak hanya pesan satu stoples saja. Paling luar biasa itu pengiriman hari terakhir 9 April, tembus sampai 998 alamat, hampir seribu. Pengiriman kue kering dan juga cake,” paparnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X