“Sehingga masyarakat punya keinginan kuat untuk berwisata dan healing selama libur ini. Catatan sementara kami hingga hari ini (16/4) ada 85 ribu lebih wisatawan yang berkunjung ke sejumlah lokasi wisata yang tersebar di Balikpapan dan Kukar selama lima hari libur Idulfitri. Data ini masih akan kami update kembali,” ungkap Ririn, Selasa (16/4).
Ditambahkan Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dispar Kaltim Restiawan Baihaqi, jika wisata pantai secara umum disebutnya menjadi primadona. Salah satu destinasi favorit seperti Pantai Lamaru dan Pantai Manggar di Balikpapan, Pulau Beras Basah di Bontang, dan Kepulauan Derawan di Berau.
“Meski Kaltim lebih kepada ecotourism, umumnya wisatawan membanjiri wisata pantai ini yang masih menjadi daya tarik. Kami pun sudah jauh hari mempersiapkan segala hal untuk memastikan kelancaran dan keselamatan wisatawan,” ujarnya.
Sepekan sebelum libur pun Dispar Kaltim sudah bersurat kepada dinas terkait di kabupaten/kota untuk melakukan pemantauan dan laporan. Kepada pengelola wisata pun diminta benar-benar melakukan upaya peningkatan dan perbaikan layanan hingga menjaga keamanan dan keselamatan wisatawan. “Kami secara personal juga terlibat. Lalu surat kembali kami sampaikan pada H-2 Idulfitri. Alhamdulillah semua persiapan kami lihat sudah bagus,” imbuhnya.
Pihaknya juga masih melakukan perbaruan data sampel terhadap 32 lokasi destinasi di Kaltim. Untuk mengetahui gambaran secara jelas jumlah pengunjung, layanan hingga kendala yang dihadapi saat menghadapi musim libur panjang seperti ini. Dari data tersebut pihaknya bakal melakukan evaluasi.
“Memang di beberapa tempat destinasi kami mendapat laporan tidak maksimal dalam hal keamanan. Seperti kejadian meninggalnya wisatawan di Bontang menuju Beras Basah. Padahal ini sebelumnya saat bulan puasa sudah kami koordinasi dan rapat lintas sektoral. Makanya ketika ada accident itu kami sangat sayangkan. Ini catatan kami,” jelasnya.
Yang juga menjadi catatan Dispar Kaltim adalah terkait laporan terjadinya pungutan liar dan persoalan parkir di lokasi wisata di Berau. Kata dia, semua laporan dan kejadian yang masuk nantinya juga akan menjadi bahan evaluasi. “Itu sedang kami susun dan kumpulkan untuk jadi bahan evaluasi. Kami pun sejak awal sudah antisipasi. Sayangnya di lapangan ada kekurangan di sisi pengawasan,” ujarnya. (rom)
M RIDHUAN