SAMARINDA – Penduduk usia kerja di Kaltim mengalami alami tren meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, penduduk usia kerja Kaltim pada Februari sebanyak 3.030.406 orang, naik 88.039 orang dibanding Februari 2023.
Angkanya juga naik dibanding Februari 2022, naik sejumlah 142.976 orang.
Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu 66,31 persen atau 2.009.517 orang.
Komposisi angkatan kerja di Kaltim terdiri atas 1.839.994 orang penduduk yang bekerja, lalu 115.523 pengangguran.
“Apabila dibandingkan Februari 2023, terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 77.487 orang.
Penduduk yang bekerja naik 85.002 orang dan pengangguran turun 7.535 orang. Sementara itu, bila dibandingkan kondisi pada Februari 2022, jumlah angkatan kerja meningkat 97.596 orang.
Dengan rincian, 111.559 orang bekerja dan pengangguran turun 13.963 orang,” beber Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana, Jumat (10/5).
Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) adalah persentase banyaknya angkatan kerja terhadap banyaknya penduduk usia kerja.
TPAK mengindikasikan besarnya persentase penduduk usia kerja yang aktif secara ekonomi. TPAK di Kaltim pada Februari 2024 sebesar 66,31 persen atau naik 0,65 persen poin dibanding Februari 2023.
Berdasarkan jenis kelamin, TPAK laki-laki sebesar 83,79 persen. Lebih tinggi dibanding TPAK perempuan yang sebesar 47,38 persen.
Secara year on year (yoy) dengan Februari 2023, TPAK laki-laki dan perempuan alami peningkatan 0,38 dan 1,04 persen.
Ditilik dari komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan utama, tiga lapangan usaha yang mendominasi adalah sektor perdagangan besar dan eceran yakni reparasi dan perawatan mobil serta sepeda motor sebesar 19,34 persen.