Salah seorang pemilik warung makan di Pasar Pandansari, Siti Rahma mengungkapkan, kesulitan ketika membutuhkan air bersih. "Sebagai pedagang, saya sangat bergantung pada air bersih untuk membersihkan barang dagangan dan kebutuhan sehari-hari. Namun, dengan seringnya pemadaman air, saya terpaksa membeli air dari tandon ataupun air galon," ungkap Rahma dengan nada kesal.
Sebelumnya, General Manager Plaza Balikpapan Aries Adriyanto mengungkapkan, pihaknya juga harus membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan penghuni Apartemen Borneo Bay City yang sudah mencapai 60 persen dari total unit yang tersedia. "Untuk saat ini, apartemen masih dibantu pasokan air bersih dari mal, namun masih terdapat kekurangan sebesar 400 m3 setiap bulannya," katanya.
Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan air bersih di apartemen masih belum tercukupi sepenuhnya. Beberapa waktu lalu, ketika manajemen mengadakan pertemuan dengan pihak terkait, yakni Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) sebagai entitas penyedia air baku lokal menyatakan, belum bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi apartemen.
Dalam pertemuan itu dibahas pula rencana PTMB untuk meningkatkan pasokan air bersih ke penduduk Kota Minyak secara umum. Namun, PTMB mengakui masih terdapat kendala infrastruktur jaringan yang tua dan rentan terhadap kerusakan. Hal ini tentunya menjadi masalah yang harus segera diselesaikan.
Aries berharap, pemerintah segera menemukan solusi yang tepat. Agar Borneo Bay City dapat terus memberikan layanan terbaik kepada penghuninya dan berkontribusi dalam pembangunan Balikpapan sebagai pusat perkotaan yang modern dan berkembang. "Kami berharap, PTMB dapat segera menambah pasokan air bersih bagi Balikpapan, serta ke apartemen dan melakukan perbaikan infrastruktur jaringan yang diperlukan," ujarnya. (ndu/k15)
Ulil