"Dengan adanya Balikpapan City Trans, diharapkan masyarakat dapat lebih mudah mengakses berbagai titik penting di kota ini tanpa harus mengandalkan kendaraan pribadi, serta membantu mengurangi kemacetan yang sering terjadi," tuturnya.
Iwan kembali berujar, pemindahan ibu kota juga mengundang investasi baru ke Balikpapan dan sekitarnya. Diharapkan, ke depan para investor dapat melihat potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di kawasan ini dan mulai mendukung UMKM lokal dengan pendanaan dan pelatihan.
Adanya program-program pengembangan UMKM menjadi lebih mudah diakses, dengan lebih banyak peluang untuk meningkatkan keterampilan dan kapasitas manajerial.
Dalam hal ini, HIPMI memberi dukungan kepada UMKM di Balikpapan untuk menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang dari pemindahan ibu kota. Melalui inisiatif dan programnya, HIPMI telah berkontribusi dalam meningkatkan akses pendanaan, pelatihan, dan jaringan bagi pengusaha muda di kota ini.
Namun, hanya saja diakui dengan peluang yang ada, UMKM di Balikpapan masih dihadapkan pada sejumlah tantangan. Selain persaingan yang semakin ketat dan perubahan regulasi di antaranya. Ia menginginkan pihak perbankan dapat pula lebih merangkul pelaku UMKM dan pengusaha lokal.
"Sebagian masih ada yang sulit mengakses pendanaan, dan sebagian juga terbentur dengan bunga bank, jadi kita harap juga pendanaan ini bisa lebih friendly," harapnya.
Dalam waktu beberapa saat lagi, akan dilaksanakan Muscab IX pada 20 Juni mendatang, Iwan menginginkan pengusaha muda di Balikpapan bisa turut antusias dan menjadi bagian dalam monentum keberlanjutan ekonomi Indonesia di masa mendatang.
"Multiplier effect dari IKN sangat luar biasa, jadi bagi pengusaha di Balikpapan mesti terus membangun kolaborasi dan jejaringan lebih luas lagi.
Tidak harus mengandalkan diri sendiri, tapi juga bisa bekerja sama dengan pengusaha di luar daerah agar bisa lebih cepat mengembangkan usahanya, dan bergabung dengan komunitas supaya lebih mudah dalam mengurus perizinan, mengakses permodalan dan sharing terkait ilmu hingga kebutuhan akan barang," beber Iwan. (lil/waz)