Ketua Lembaga UMKM Pimpinan Daerah Muhammadiyah Balikpapan Syarifah Emi Hasyimiah Alaydrus melihat, permintaan produk khas Kaltim mengalami lonjakan. Ini tidak terlepas dari andil hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) serta ragam kegiatan yang mulai marak terlaksana di Kota Minyak.
Perempuan yang akrab disapa Umi itu mengatakan, UMKM di Balikpapan merespons dengan menghasilkan ide-ide kreatif yang mengakomodasi kebutuhan baru ini. Contohnya adalah peningkatan produksi oleh-oleh dan cenderamata yang mencerminkan kekayaan budaya dan alam Kaltim.
Pengusaha lokal mulai memperluas jangkauan produk mereka untuk menarik wisatawan dan penduduk baru yang mungkin datang dengan pemindahan ibu kota.
"Teman-teman UMKM kini mulai kian banyak memproduksi, jenis produk juga kian beragam. Kemasan yang dipakai pun mulai di upgrade. Saya pribadi juga merasakan, bagaimana hadirnya IKN ini memberi berkah," ungkap Emi.
Baca Juga: Banjir Rendam Kelurahan Sungai Siring di Samarinda, Ratusan KK Terdampak
"Tamu yang datang ke Rumah Ampiek tidak hanya membeli aksesoris atau kain batik dari yang ratusan ribu sampai jutaan rupiah, bahkan minat terhadap pakaian ready to wear juga meningkat," lanjut perempuan yang juga pemilik Rumah Ampiek tersebut.
Maraknya kegiatan di Balikpapan kini bisa membuat penjualan pihak UMKM meningkat hingga lebih 50 persen, bila dibandingkan hari biasa. Sebagaimana yang tergambar pula dari aktivitas pedagang di Pasar Inpres Kebun Sayur, yang bisa meraup omzet jutaan rupiah dalam sehari pada gelaran Apeksi kemarin.
Dari itu, ia berkata, penting bagi pemerintah daerah dan stakeholder ekonomi untuk bekerja sama dalam merancang strategi yang memungkinkan UMKM tumbuh secara berkelanjutan dan terhindar dari dampak negatif yang mungkin timbul dari pertumbuhan yang tidak terkontrol.
Sebab, pemindahan ibu kota bukan hanya tentang perubahan fisik, tetapi juga tentang transformasi ekonomi dan sosial yang mendalam. Bagi Balikpapan, ini adalah momen penting untuk meneguhkan posisinya sebagai pusat ekonomi yang dinamis dan berkelanjutan di Kaltim.
Secara keseluruhan, disampaikannya pemindahan ibu kota ke Kaltim, termasuk pengembangan di Balikpapan, memiliki potensi besar untuk mengubah lanskap ekonomi lokal, dan adaptabilitas terhadap perubahan yang terjadi.
Baca Juga: Pansus Karhutla Apresiasi Kelana dan Perawan RT Bontang
"Pemindahan ibu kota memberikan peluang besar untuk Balikpapan tidak hanya secara ekonomi tetapi juga sosial dan lingkungan. Dengan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam infrastruktur dan ekonomi, kota ini dapat menjadi contoh sukses tentang bagaimana pembangunan dapat diintegrasikan dengan pelestarian lingkungan dan pengembangan ekonomi yang inklusif," ujarnya.
Sama halnya yang disampikan Ketua HIPMI Balikpapan, Emi menyetujui, dengan infrastruktur yang diperbaiki dan aksesibilitas yang meningkat, UMKM kelak dapat menghadapi masa depan dengan optimisme.