Banjir merendam ratusan rumah dengan ketinggian 30-60 cm di kelurahan Sungai Siring Kecamatan Samarinda Utara, Minggu (7/7). Hal tersebut imbas hujan intensitas tinggi yang berlangsung sekitar empat jam, dari pukul 06.30-10.30 Wita.
Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda serta relawan gabungan pun melakukan monitoring di Lokasi serta mendirikan dapur umum di halaman kantor kelurahan.
Kepala BPBD Samarinda Suwarso mengatakan bahwa banjir terjadi di 7 RT, dengan total 729 jiwa terdampak. Selain rumah tinggal sejumlah fasilitas umum ikut terdampak seperti posyandu, sekolah, serta beberapa rumah ibadah, termasuk area perkebunan hortikultura lebih dari 20 hektar. “Setelah menerima laporan kami mendatangi TKP dan melakukan koordinasi dengan unsur kebencanaan seperti FKPM, PSM serta Wapena,” ucapnya.
Dia menerangkan beberapa rumah warga terutama bagian dapur, ada yang terendam, sehingga diputuskan membangun dapur umum di kantor kelurahan untuk mendukung kebutuhan makanan warga. di samping itu pihaknya melakukan assessment terkait penyebab dan dampak banjir yang nantinya dilaporkan ke walikota, untuk mendukung langkah selanjutnya. “Kami sudah berkoordinasi dengan walikota. Hasil assement kebencanaan segera kami laporkan,” ucapnya.
Dia menjelaskan terkait penyebab banjir selain tingginya intensitas hujan, ditengarai adanya sedimentasi dari anak sungai yang ada. Serta tidak adanya tanggul sungai yang turut membuat aliran air meluap ke jalan dan permukiman. “Kalau terkait tambang. Informasi kelurahan, tambang di area sana tidak ada yang beroperasi. Makanya kami minta bantuan tim BWS untuk membantu pemeriksaan kondisi badan sungai,” ucapnya.
Dia menambahkan informasi dari BWS Kalimantan IV juga akan di hilir sungai dari area permukiman tersebut akan dilakukan normalisasi karena memang sedimentasi yang tinggi. Dia pun menyampaikan agar kegiatan tersebut dapat segera dikerjakan sehingga meminimalisir dampak potensi bencana serupa susulan. “Aliran air ini mengalir ke DAS Sungai Karang Mumus melalui sungai Pampang menuju ke waduk Benangan hingga mengalir ke Samarinda kota,” pungkasnya. (*)