Sektor konstruksi memiliki peran penting dalam menunjang kelancaran kegiatan ekonomi lainnya. Selain itu, sektor ini juga membantu dalam menyediakan lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran, serta menciptakan pendapatan bagi masyarakat.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana membeberkan, pada semester I 2024, kontribusi sektor konstruksi terhadap total pendapatan produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim cukup tinggi. Yaitu sebesar 11,56 persen. Menjadikannya sebagai penyumbang nilai tambah ketiga terbesar setelah sektor pertambangan dan sektor industri pengolahan.
Yusniar pun membeberkan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) pada 2023 yang menunjukkan tingkat kemahalan biaya konstruksi di wilayah Kaltim. Dengan membandingkan biaya wilayah (kota) acuan, yaitu Surabaya. Secara umum, disampaikan jika biaya konstruksi di Kaltim relatif lebih mahal. Hal itu terlihat dari besaran indeks pada 2015-2023 yang bernilai di atas 100.
Pada 2015 nilainya 119,06, lalu 2016 117,6. Pada 2017 dengan indeks 109,21. Kemudian 2018 114,13. Pada 2019 114,37 hingga 2020 dengan nilai 109,69. Tahun 2021 juga masih di atas 100 yakni 109,81, lalu 2022 naik menjadi 115,65 dan 2023 turun tipis dengan indeks 115,58.
“Ada satu kabupaten di Kaltim yang memiliki IKK sangat tinggi, yaitu Mahakam Ulu dengan IKK 2023 129,59. Perbedaan yang mencolok ini menunjukkan bahwa harga barang dan jasa konstruksi di Mahakam Ulu cukup tinggi. Mengingat sulitnya akses menuju wilayah tersebut,” ungkapnya.
“Indeks Kemahalan Konstruksi mengalami fluktuasi. Pada 2023, alami penurunan dibanding tahun sebelumnya,” lanjut Yusniar merujuk data Publikasi Statistik Daerah Kaltim 2024.
Yusniar juga menyampaikan statistik konstruksi. Data terakhir menunjukkan bahwa jumlah perusahaan konstruksi di Kalimantan Timur alami peningkatan. Dari 6.824 unit pada 2021, menjadi 6.948 pada 2022. Peningkatan itu terjadi pada perusahaan dengan skala usaha kecil dan menengah.
“Di sisi lain, perusahaan konstruksi dengan skala besar di Kaltim pada 2022 alami penurunan. Dari 47 unit pada 2021, turun ke 41 unit pada 2022,” tutur Yusniar.
Sementara itu, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk menghadirkan semen ramah lingkungan dalam pekerjaan konstruksi. Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan, pihaknya memiliki beragam inovasi produk semen hijau yang rendah karbon sebagai bentuk tanggung jawab dan kontribusi perusahaan dalam mewujudkan konstruksi berkelanjutan di Indonesia.
"Semen hijau adalah solusi terbaik untuk konstruksi ramah lingkungan yang rendah karbon dan bisa menjadi pilihan utama bagi pemerintah, serta pengembang properti untuk meningkatkan keunggulan dan daya saing. Dengan jaringan operasional yang ekstensif, SIG siap mendukung pembangunan hingga wilayah terpencil di seluruh wilayah Indonesia," ujar Donny, Selasa (22/10).
Donny menambahkan, pihaknya tidak berpuas diri dan tidak berhenti pada inovasi semen hijau. Sebagai bagian dari perjalanan transformasi perusahaan, Semen Indonesia menghadirkan produk precise interlock brick untuk solusi pembangunan rumah yang efektif, efisien, serta ramah gempa. Penggunaan precise interlock brick juga membuat durasi konstruksi lebih cepat, dan tampilan yang modern.
"Produk precise interlock brick telah diaplikasikan pada contoh hunian tapak ramah lingkungan tipe 36 di IKN (Ibu Kota Nusantara) yang dibangun dalam waktu 15 hari. Inovasi ini diharapkan dapat mendukung pemerintah dalam penyediaan rumah layak huni bagi masyarakat, guna mengatasi backlog perumahan di Indonesia," kata Donny.
Plt Direktur Pengembangan Jasa Konstruksi Kementerian PUPR Dicki Rinaldi sebelumnya menegaskan pentingnya penggunaan material ramah lingkungan, khususnya Non Ordinary Portland Cement atau semen Non-OPC, sebagai bagian dari upaya mendukung pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Kaltim Post