• Senin, 22 Desember 2025

Katanya untuk Program Swasembada Pangan, Tanah Bumbu Usulkan Cetak Sawah 2.280 Hektare

Photo Author
- Rabu, 6 November 2024 | 09:47 WIB
DI SAWAH: Petani di Tanah Bumbu sedang bekerja di lokasi persawahan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tanah Bumbu, lebih dari 30 persen wilayahnya digunakan untuk lahan pertanian.
DI SAWAH: Petani di Tanah Bumbu sedang bekerja di lokasi persawahan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tanah Bumbu, lebih dari 30 persen wilayahnya digunakan untuk lahan pertanian.

 

 

Pemkab  Tanah Bumbu mengusulkan perluasan lahan sawah seluas 2.280 hektare sebagai bagian dari program cetak sawah rakyat 2025 yang dicanangkan Kementerian Pertanian RI.

Dukungan ini ditegaskan dengan kehadiran Bupati Tanah Bumbu Zairullah Azhar dalam Rapat Koordinasi kunjungan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, di Grand Qin Hotel, Banjarbaru, Senin (4/11/2024) tadi.

Baca Juga: Pengangguran Terbuka Agustus 2024 di Kaltim Turun Jadi 107.022 orang

Bupati Zairullah menyatakan kesiapan penuh untuk mendukung swasembada pangan nasional. “Kami di Tanah Bumbu sangat mendukung program Kementerian Pertanian ini,” ujarnya, dikutip (5/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Zairullah juga menandatangani komitmen bersama antara Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu dan Kementerian Pertanian RI, disaksikan langsung oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. 

Baca Juga: KDRT di Tanah Bumbu Tinggi, Jadi Alasan Banyak Perempuan Ajukan Cerai

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Tanah Bumbu Hairuddin mengatakan target cetak sawah di Kalimantan Selatan mencakup lahan hingga 500.000 hektare.

“Di Tanah Bumbu, kita terus berupaya memperkuat ketahanan pangan melalui peningkatan produksi padi, pembangunan infrastruktur, serta penyediaan sarana prasarana dan irigasi yang didukung APBD dan APBN,” ucapnya.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tanah Bumbu, lebih dari 30 persen wilayah Tanah Bumbu digunakan untuk lahan pertanian. Lebih dari 40 persen penduduknya bergantung pada sektor ini.

Tanaman padi dan palawija menjadi komoditas utama yang mendukung ketahanan pangan daerah. Pada tahun 2020, produksi padi di Tanah Bumbu, baik dari sawah maupun ladang, mencapai 57.145 ton Gabah Kering Giling (GKG).

Lebih lanjut, Hairuddin menambahkan bahwa pemerintah daerah juga mendorong regenerasi petani dan minat generasi muda di sektor pertanian, serta telah menetapkan Perda Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) untuk mengendalikan alih fungsi lahan pangan.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X