PROKAL.CO, BRI terus membuktikan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.
Salah satu contohnya adalah kisah sukses Abu Sufyan, petani mangga dari Desa Botolinggo, Kecamatan Botolinggo, Bondowoso, Jawa Timur, yang berhasil mengubah hidupnya melalui dukungan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI.
Baca Juga: Transformasi Hijau BRI: Kunci Direktur Utama BRI Raih Penghargaan CEO Terbaik 2024
Mangga Alpukat Botolinggo: Komoditas Unggulan
Desa Botolinggo dikenal dengan Mangga Alpukat, sebuah komoditas unik yang memiliki tekstur lembut, kadar air rendah, dan cita rasa manis yang khas.
Keistimewaan buah ini terletak pada cara menikmatinya, di mana daging buahnya bisa disendok seperti alpukat.
Tak heran jika mangga ini menjadi primadona di pasar lokal dan mulai menarik perhatian pasar luar daerah.
Berawal dari informasi sesama petani di Kelompok Sumber Mangga, Abu Sufyan mengenal program KUR BRI yang menjadi titik awal transformasi usahanya.
Dana yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan produktivitas kebun mangganya, yang kini mencapai luas hampir 5 hektar.
Namun, kontribusi BRI tidak hanya berhenti pada dukungan modal. Abu Sufyan juga mendapatkan pelatihan keuangan, akses teknologi pembayaran modern seperti QRIS, serta aplikasi BRImo untuk mendukung transaksi lebih praktis.
"BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih efisien dengan BRImo," ujar Abu Sufyan.
Dukungan BRI tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memperluas jangkauan pasar Abu Sufyan.
Baca Juga: Kolaborasi BRI dan YPAC Jakarta: Membuka Peluang Cerah untuk Anak Disabilitas
Ia kini mampu memasarkan Mangga Alpukat ke berbagai daerah, termasuk DKI Jakarta, melalui pemasaran daring dan offline. Hasilnya, pendapatan bersih usahanya kini mencapai puluhan juta rupiah per bulan.