CLEETHORPES - Manchester United mengalami salah satu aib terbesar dalam sejarah klub setelah tersingkir dari Piala Liga secara memalukan.
Mereka dikalahkan oleh tim League Two, Grimsby Town, melalui adu penalti maraton yang berakhir dengan skor 12-11 di Blundell Park, Kamis (28/8) dini hari WIB. Kekalahan ini terasa lebih menyakitkan karena United sempat berada di ambang kemenangan.
Setan Merah menampilkan performa babak pertama yang sangat buruk dan tertinggal dua gol, salah satunya disebabkan oleh blunder kiper Andre Onana.
Namun, mereka menunjukkan asa untuk bangkit. Pemain pengganti Bryan Mbeumo berhasil memperkecil ketertinggalan, sebelum Harry Maguire mencetak gol penyeimbang dramatis di menit akhir untuk memaksakan adu penalti.
Drama mencapai puncaknya saat adu penalti. Matheus Cunha, sebagai penendang kelima United, gagal mencetak gol yang seharusnya menjadi penentu kemenangan.
Adu penalti pun berlanjut hingga akhirnya tendangan kedua Mbeumo membentur mistar gawang. Hasil ini memastikan kemenangan 12-11 untuk Grimsby dan memicu invasi lapangan dari para pendukung tuan rumah yang berpesta pora.
Kekalahan ini menjadi pukulan telak bagi United dan manajer Ruben Amorim. Salah satu dari dua peluang realistis untuk meraih trofi musim ini sirna begitu saja di kesempatan pertama. Amorim tampak tertunduk lesu di bangku cadangan saat drama adu penalti berlangsung, tak berdaya melihat timnya dipermalukan.
Tekanan terhadap Amorim semakin besar. Selama babak pertama, ia harus menahan malu mendengar nyanyian "dipecat besok pagi" dari para pendukung tuan rumah.
Situasi ini bahkan lebih memalukan daripada yang Amorim alami musim lalu, musim yang ia gambarkan sebagai "mungkin yang terburuk" dalam sejarah klub. Blunder fatal dari Onana semakin memperburuk keadaan.
Bagi Grimsby, ini adalah malam yang akan tercatat dalam sejarah. Mengalahkan raksasa sekelas United adalah sebuah dongeng yang menjadi kenyataan. Kemenangan ini bukan hanya soal lolos ke babak berikutnya, tetapi juga tentang kebanggaan, pembuktian, dan kenangan abadi bagi para pemain dan pendukung mereka.
Bek Grimsby Town Tyrell Warren, yang juga pencetak gol, mengungkapkan perasaannya. "Luar biasa. Sungguh tidak nyata. Saya kehabisan kata-kata," ujarnya kepada ITV.
Sementara itu, Pelatih MU, Ruben Amorim melontarkan kritik keras kepada para pemainnya. "Saya pikir tim terbaiklah yang menang, satu-satunya tim yang benar-benar ada di lapangan," ucapnya.
"Satu tim bisa mengalahkan siapa pun. Cara kami memulai pertandingan tanpa intensitas, kami benar-benar tersesat dan karena itulah saya pikir para pemain sebenarnya sudah berbicara lantang melalui performa mereka," imbuhnya. (*)