bola-dunia

Liverpool Kian Terpuruk: Tumbang 3-2 di Markas Brentford, Pertahanan Rapuh dan Tekanan Berat untuk Arne Slot

Senin, 27 Oktober 2025 | 13:39 WIB
Liverpool telan kekalahan 4 kali beruntun.

LONDON – Keterpurukan Liverpool di Premier League berlanjut. Bertandang ke Gtech Community Stadium, Sabtu malam, The Reds harus mengakui keunggulan tuan rumah Brentford dengan skor 3-2. Kekalahan ini tidak hanya merusak harapan kebangkitan yang sempat muncul usai kemenangan di Liga Champions, tetapi juga menyoroti betapa rapuhnya lini pertahanan dan inkonsistennya permainan di bawah asuhan Arne Slot.

Tekanan terhadap Slot kian memuncak, bahkan pendukung Brentford sempat melayangkan ejekan sinis: “Anda akan dipecat besok pagi” saat tim mereka unggul 3-1. Kekalahan ini menjadi yang keempat kalinya secara berturut-turut bagi Liverpool di Premier League, sebuah catatan buruk yang terakhir terjadi pada musim 1993–94.

Babak Pertama yang Bencana

Brentford tampil agresif sejak peluit awal. Lini belakang Liverpool langsung panik ketika Dango Ouattara membuka keunggulan di menit kelima, memanfaatkan lemparan jauh Michael Kayode yang dilanjutkan flick-on Kristoffer Ajer.

Koordinasi pertahanan The Reds terlihat berantakan, dan kesalahan tersebut kembali terulang menjelang akhir babak pertama. Serangan balik cepat Brentford membuat Kevin Schade menggandakan keunggulan lewat umpan terobosan tajam dari Mikkel Damsgaard. Duet Virgil van Dijk dan Milos Kerkez tampak kesulitan menghadapi kecepatan serangan balik tuan rumah.

Kerkez sempat menebus kesalahannya dengan memperkecil ketertinggalan menjadi 2–1 sebelum turun minum. Golnya tercipta dari pergerakan cepat Wirtz dan Salah di sisi kanan, yang diakhiri umpan silang datar Conor Bradley dan disambar oleh Kerkez di tiang jauh.

Penalti dan Perubahan Terlambat

Harapan untuk bangkit di babak kedua langsung pupus. Pada menit ke-60, Virgil van Dijk melakukan pelanggaran di kotak terlarang terhadap Ouattara. Setelah tinjauan VAR, penalti diberikan, dan Igor Thiago dengan tenang menuntaskannya untuk mengubah skor menjadi 3–1.

Tertinggal dua gol, Slot melakukan tiga pergantian vital dengan memasukkan Andy Robertson, Alexis Mac Allister, dan Federico Chiesa. Meskipun permainan menjadi lebih hidup, Liverpool tetap kesulitan menemukan stabilitas.

Dominasi Dominik Szoboszlai di lini tengah menjadi satu-satunya titik cerah. Pemain asal Hungaria ini tampil penuh semangat, dan kerja kerasnya membuahkan hasil di menit ke-89. Setelah mencuri bola dari Ajer, Szoboszlai memberikan umpan matang kepada Mohamed Salah, yang mencetak gol hiburan. Sayangnya, gol tersebut datang terlalu terlambat.

Krisis Slot Memuncak

Kekalahan ini membuat Liverpool terdampar di posisi keenam klasemen sementara, tertinggal empat poin dari Arsenal. Analisis FotMob menunjukkan inkonsistensi yang masif, mulai dari Van Dijk yang goyah hingga pressing Liverpool yang tidak lagi setajam dahulu. Ironisnya, Dominik Szoboszlai justru dinobatkan sebagai Man of the Match meskipun berasal dari tim yang kalah.

Liverpool kembali menunjukkan kelemahan kronis yang sama: mudah kebobolan, kehilangan kontrol di lini tengah, dan terlambat bereaksi. Arne Slot kini menghadapi tekanan besar untuk segera menemukan solusi permanen, atau situasi di Anfield bisa memburuk dengan cepat. (*)

Terkini