PENAJAM- Utang proyek yang dibiayai skema tahun jamak atau multiyears di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) bakal dilunasi tahun ini. Pemkab PPU telah mengalokasikan anggaran sekira Rp 200 miliar. Untuk pembayaran 22 proyek multiyears yang dikerjakan sejak tahun 2014.
Oleh karena itu, Ketua DPRD PPU Nanang Ali meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk mengevaluasi kegiatan yang bakal dilunasi pada tahun ini.
Tersebar di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) sebanyak 21 proyek multiyears. Dan sisanya berada di Dinas Perhubungan (Dishub). “Jadi harus dievaluasi. Sehingga kegiatan multiyears bisa terlaksana dengan baik,” kata dia kepada Kaltim Post, kemarin.
Berdasarkan data yang ada pada Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang), proyek yang dibiayai dengan skema multiyears terbanyak diampu Bidang Bina Marga DPUPR, yakni 13 proyek. Lalu Bidang Cipta Karya DPUPR sebanyak 7 proyek, dan Bidang Pengairan DPUPR sebanyak 1 proyek.
Sementara Dishub, hanya ada 1 proyek skema tahun jamak. “Evaluasi dan monitoring atas kegiatan ini sangat perlu dilakukan. Mengingat proyek ini, sudah dikerjakan selama lima tahun lebih,” ucap Politikus Partai Golkar ini.
Sementara itu, Kepala DPUPR PPU Puguh Sumitro mengatakan pihaknya segera melakukan evaluasi terhadap sejumlah kegiatan multiyears yang menjadi kewenangannya.
Pasalnya pihaknya masih belum melakukan pelunasan utang tersebut. Lantaran masih menunggu dana transfer dari Kemnenterian Keuangan (Kemenkeu). Yang bakal disalurkan kurang salurkan ke kas daerah. “Akan kami evaluasi dalam waktu dekat,” pungkasnya.
Sebagai informasi nilai keseluruhan dari 22 proyek multiyears yang dikerjakan sejak tahun 2014 mencapai Rp 870,23 miliar.
Meliputi pembangunan Kantor Kecamatan Waru, pengerjaan link satu dan link dua akses jalan Pulau Balang. Hingga lanjutan pembangunan jaringan distribusi air bersih. Termasuk dengan pembangunan akses menuju Pelabuhan Benuo Taka. (*/kip/pro/one)