kalimantan-timur

Pemkot Gelar Sidak Bahan Pangan dan Parcel

Kamis, 6 April 2023 | 23:56 WIB
-

BALIKPAPAN - Pemerintah Kota bersama Tim TPID dan Loka POM Kota Balikpapan melaksanakan sidak ketersedian dan keamanan pangan di Pasar pandan Sari dan Hypermart Balikpapan Plaza, Kamis (6/4).

Peninjauan dipimpin langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, Staf Ahli, serta beberapa Kepala OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan. Komoditas yang menjadi perhatian dalam sidak yakni menyangkut harga, pasokan beras, minyak dan telur. Termasuk keamanan dan kesehatan isi parsel lebaran.

Sementara itu, untuk sidak ke Pasar tradisional Pandan Sari rata-rata harga masih normal misalnya beras premium diangka Rp 13.500 per kg, masih sama dengan harga kemasan 5 kg yang dijual Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu. “Wajar kalau mendekati lebaran permintaan tinggi dan pasokan berkurang akan membuat harga naik, makanya ada intervensi pemerintah diperlukan melalui kegiatan pasar murah dan bazar,” jelasnya. “Apalagi informasi dari TPID Kota Balikpapan kebutuhan pangan di Kota ini mencukupi untuk 3 bulan ke depan,” tandanya.

Sedangkan  di Hypermart Jalan Jenderal Sudirman,  Balikpapan Kota, rombongan juga melakukan  pemeriksaan sejumlah parsel yang sudah berada display dan keberadaan produk-produk UMKM di Kota Balikpapan yang masuk ke supermarket.

Muhaimin memberikan perhatian masih ada parsel isi parcel tidak sesuai daftar produk. Selain itu juga menyangkut kadaluwarsa.
“Pada saat pengemasan parsel yang dibuat pihak supermarket ada yang tidak melampirkan daftar isi dari parsel tersebut,” katanya.

Berdasarkan hasil pengecekan Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM) Balikpapan, terdapat ketidaksesuaian antara daftar di belakang parsel dengan isi yang ada di dalamnya.

Meski begitu, Pemkot Balikpapan mengapresiasi supermarket yang juga menjual prodak-prodak UMKM baik di parsel dan dijual display,  tetapi memang prodak UMKM banyak mendekati kedaluarsa Mei dan Juni 2023 ini. “Sehingga dari Loka POM, DKK, DKUMKMP, dan Disdag paling tidak diimbau dan ada kepastian jika dia tidak laku sampai dengan kedaluarsanya habis, bagaimana mekanismenya pemusnahannya, bagaimana kompromi antara pelaku UMKM dengan supermarket,” jelasnya.

“Jangan sampai barang sudah diretur atau ditukar yang kedaluarsa sama- sama disaksikan dan dimusnahkan, antisipasi jika diambil kembali kemudian diganti kemasan saja, tapi isinya sama bahaya,” tambahnya. (adv/pro/aji) 

Tags

Terkini