kalimantan-timur

Tahun Baru, Pedagang Kembang Api Merugi

Rabu, 2 Januari 2019 | 12:35 WIB

TANJUNG REDEB – Dampak dari imbauan pemerintah untuk tidak merayakan malam pergantian tahun berlebihan, seperti menyalakan kembang api dan tidak menggunakan terompet, sangat dirasakan utamanya para pedagang.

Ayi, salah seorang pedagang kembang api asal Samarinda yang membuka lapak di Tepian Teratai mengaku dalam momen menyambut tahun 2019 merugi.

“Biasanya jam 7 malam sudah habis, tapi sudah penutupan tahun masih banyak dagangan saya, mungkin ini karena imbauan tersebut,” ujarnya kepada Berau Post, Senin (31/12).

Meski begitu, Ayi tidak menyalahkan pemerintah, pasalnya imbauan tersebut untuk menghargai beberapa kota di luar Kalimantan yang sedang mengalami musibah.

“Itukan hanya imbauan bukan larangan, meski ada dampaknya ke saya sebagai pedagang hingga rugi karena banyak yang tidak beli, kalau dihitung kerugian berkisar 2 jutaan,” tuturnya.

Terpisah, Andi Fatur pedagang aksesori tahun baru seperti terompet dan topeng, mengaku bisa dihitung jari jumlah pembeli yang membeli daganganya.

“Sangat rugi, karena dagangan ini dipersiapkan sebulan sebelum momen penyambutan tahun baru. Saya bisa hitung mungkin sekitar 10 orang yang baru beli, sama sekali belum balik modal,” terangnya.

Dibandingkan tahun lalu, dikatakanya dia mendapatkan keuntungan hingga dua kali lipat dari penjualan aksesori tahun baru.

“Kalau tahun lalu benar-benar untungnya banyak, sampai kehabisan stok dagangan. Sebagai pedagang kami pasrah saja, karena surat imbauan tersebut jadi masyarakat berpikir juga untuk membeli,” ungkapnya.

Selain banyaknya pedagang kembang api dan pedagang aksesori yang merugi, masyarakat lainya juga merasakan dari surat imbauan berdampaknya pada suasana sepi di sejumlah jalan protokol Tanjung Redeb.

“Rasanya seperti hari biasa saja, tidak ada ciri khas dalam penyambutan tahun baru. Di sisi lain sebenarnya ada bagusnya, kita masyarakat Berau berarti punya rasa empati terhadap saudara kita yang sedang terkena bencana, khususnya tsunami di Lampung dan Banten baru-baru ini,” pungkasnya. (*/tyo/app)

 

Tags

Terkini