TANJUNG REDEB - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau pada tahun 2018 lalu, membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA) yang menjadi perpanjangan tangan dalam melaksanakan tugas awal memadamkan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
MPA beranggotakan warga kampung yang dilatih oleh BPBD. Menurut Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Berau, Heri Irwan, bahwa MPA sendiri erat kaitannya dengan karhutla yang dibentuk oleh BPBD sejak tahun lalu.
"Tugas kami untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat cara menanggulangi karhutla yang terjadi di wilayah mereka, dan disebut dengan MPA," ujarnya.
Untuk 2018, baru 5 kecamatan di bagian pesisir yakni Tabalar, Biatan, Talisayan, Batu Putih dan Bidukbiduk terbentuk MPA. Dan tahun 2019 ini akan dibentuk 8 kecamatan lainnya. Ia mengatakan bukan karena alasan terbentuk di kawasan pesisir karena banyak titik rawan karhutla, melainkan dilakukan secara bertahap, dan juga hutan di bagian pesisir masih banyak serta mudah terbakar.
"Setelah bagian pesisir akan merembet ke daerah lainnya. dan untuk jumlah anggota satu kecamatan terdapat satu MPA, dan per MPA beranggotakan 25 orang," tambahnya.
Selain membentuk MPA, pihaknya juga akan memberikan pelatihan dasar bagaimana cara mengatasi Karhutla.
"Jadi tujuan utama kami membentuk MPA ini adalah apabila terjadi Karhutla di kecamatan mereka, dan kami belum tiba di lokasi mereka bisa menanggulanginya terlebih dahulu agar tidak meluas ke kawasan lainnya, " katanya.
Setelah melaksanakan pelatihan dan pemberian materi, pihak BPBD berencana akan menyerahkan mobil pemadam kepada masing-masing MPA guna memudahkan mereka dalam bekerja. (*/yat/app)