kalimantan-timur

Bangunan Hotel Diduga Bikin Rutan Tergenang

Sabtu, 2 Februari 2019 | 11:49 WIB

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau, Andi Marewangeng, meminta seluruh pihak tidak menyudutkan satu pihak terkait genangan yang belakangan disebut kerap terjadi di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Tanjung Redeb, Jalan Murjani II.

Apalagi dikatakannya, penyebab genangan tersebut belum diketahui persis. Belum lagi diakuinya, saat melakukan kerja bakti beberapa waktu lalu, drainase di kawasan tersebut dipenuhi sedimen lumpur dan sampah.

“Tapi penyebab pastinya belum kita tahu persis, waktu itu saat kami kerja bakti di sana, persoalannya banyak sedimentasi dalam drainase sehingga air mengalir sangat kecil. Tapi akan kami pantau dengan tim,” ujarnya kepada Berau Post kemarin (1/2).

Umumnya, sebut Ewang –sapaannya-, ketika terjadi genangan yang lebih dulu dilihat adalah tampungan drainase, kondisi itu terjadi akibat debit air tidak bisa dialirkan sesuai waktu dan luas saluran.

Selain itu, air meluap ke jalanan juga bisa disebabkan kondisi air di laut atau sungai sedang pasang saat hujan teras. Hal itu tentu akan membuat air tidak dapat mengalir sebagaimana mestinya.

“Jadi kita harus dalami dulu, kalau memang akibat sedimen bisa aja kita turunkan eksavator untuk menggali seperti yang sudah kami lakukan di Jalan Murjani III beberapa waktu lalu. Sekarang aliran air di sana sudah mulai bagus,” jelas Ewang.

Diberitakan sebelumnya, saat kunjungan jajaran Komisi I dan II DPRD Berau ke Rutan Kelas IIB Tanjung Redeb, Kepala Rutan (Karutan) Dwi Hartono, menjelaskan air kerap meluap ke dalam sel di lantai bawah membuat waktu istirahat tahanan terganggu.

Sebab kondisi Rutan yang sudah penuh sesak memaksa para tahanan untuk memanfaatkan lantai yang ada untuk tidur. Selain mengganggu istirahat, kondisi itu dikhawatirkan dapat berdampak pada kesehatan warga binaan.

Namun yang membuat Hartono heran, berdasarkan keterangan petugasnya, luapan air baru terjadi setelah berdirinya bangunan yang ada di sebelah rutan (bangunan hotel).

“Kata teman-teman yang sudah lama tugas di sini, sebelum ada bangunan di sebelah enggak ada air sampai meluap apalagi sampai masuk ke dalam kamar sel,” ujarnya.

Mendengar hal itu, Anggota Komisi II DPRD Berau Ferry Kombong menyebut kondisi itu tentu merupakan hal yang cukup memprihatinkan jika ditinjau dari sisi kemanusiaan. Karena itu, ditegaskannya, DPRD Berau sepakat memperjuangkan anggaran untuk pembenahan rutan sehingga benar-benar memadai untuk ditempati.

“Bagaimanapun, mereka juga manusia dan warga kita. Walaupun mereka menjalani masa hukuman, tetapi mereka juga berhak mendapat tempat yang layak,” sebutnya.

Namun menurutnya, dari beberapa hal yang diutarakan karutan kepada DPRD kala itu, hal yang menjadi prioritas untuk dibenahi lebih dulu ialah mengatasi genangan air dalam rutan. “Itu menyangkut kesehatan masyarakat, jadi harus segera dibenahi. Mungkin dari DPUPR bisa mencoba mencari celah bagaimana agar air bisa mengalir ketika hujan,” ujarnya.(sam/asa)

Tags

Terkini