kalimantan-timur

Swasembada Pertanian Makin Sulit

Rabu, 9 November 2022 | 11:06 WIB
-

TANJUNG REDEB – Sejumlah lahan komoditas pertanian mengalami penurunan akibat alih fungsi. Meski begitu, hanya lahan padi ladang yang menunjukkan perluasan lahan.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Junaidi menyampaikan, lahan padi ladang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu. Jika 2021 seluas 7.019,4 hektare (ha) kini menjadi 7.079,4 Ha. Dengan luas lahan 7.019,4 Ha, Berau bisa menghasilkan padi ladang sebanyak 20.275,9 ton dalam setahun.

“Tahun ini kami belum mendata hasil panen. Biasanya akhir tahun,” katanya.

Sementara itu untuk padi sawah mengalami penurunan, akibat alih fungsi lahan. Meskipun tidak banyak, ia yakin bisa mempengaruhi produksi padi sawah. Di mana pada tahun 2021, lahan yang ada seluas 3.481,3 Ha, di tahun ini hanya 3.469,8 Ha.

Menurut Junaidi, jumlah lahan padi sawah tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Berau. Junaidi yakin, meskipun lahan pertanian padi sawah berkurang, namun produksi akan naik.

“Lihat saja nanti hasilnya akhir tahun itu. Karena kan sekarang belum pendataan,” paparnya.

Penurunan luasan lahan juga terjadi pada komoditas jagung. Junaidi mengungkapkan, untuk tahun lalu, luas lahan jagung seluas 8.362 Ha, dengan hasil panen mencapai 56.355,9 ton dalam setahun. Namun pada tahun ini luas lahan jagung turun menjadi 8.177,1 ha. “Ya memang rata-rata turun,” bebernya.

Junaidi mengaku menyayangkan berkurangnya lahan pertanian di Berau, karena alih fungsi lahan yang banyak bergeser ke perkebunan. “Sayang kalau itu terus berkurang, karena banyak investasi yang sudah kita tanamkan ke lahan-lahan tersebut,” terangnya.

“Ya kita bikin jalan usaha tani, bikin irigasi pokoknya semua termasuk pemberian-pemberian fasilitas-fasilitas untuk pengembangan lahan,” pungkasnya. (hmd/arp)

Tags

Terkini