kalimantan-timur

Tarif Penyeberangan Disamaratakan

Senin, 12 Juni 2023 | 00:44 WIB
SAMA RATA: Pemerintah telah menetapkan tarif speedboat dan ketinting yang melayani penyeberangan dari Tanjung Redeb menuju Sambaliung dan sebaliknya.

TANJUNG REDEB - Seiring berjalannya waktu, selain speedboat, kapal kayu tambangan, dan kapal LCT yang disediakan pemerintah untuk dijadikan alternatif penyeberangan, kini mulai muncul alternatif lainnya yaitu jasa ketinting dan speedboat reguler berbayar.

Kemunculannya pun tak lepas dari protes masyarakat, karena adanya perbedaan tarif antara ketinting dan speedboat, bahkan ada yang mematok harga tinggi.

Mengatasi masalah itu, Wakil Bupati Berau, Gamalis, bersama Asisten I dan III Setkab Berau menemui puluhan perwakilan ketinting dan speedboat di ruang VIP Dermaga Wisata Sanggam, Minggu (11/6). Dalam pertemuan itu, disepakati batas harga yang akan digunakan oleh penyedia jasa ketinting maupun speedboat.

“Kita sudah lakukan pertemuan antara penyedia jasa penyeberangan ketinting dan speedboat, sudah sepakat untuk menggunakan harga Rp 5.000,” ucap Gamalis, Minggu (11/6).

Harga ini berlaku konstan untuk penyeberangan dari wilayah Tanjung Redeb menuju Sambaliung atau sebaliknya sebanyak satu kali penyeberangan. Dengan demikian, diharapkan tidak ada lagi perselisihan harga sesama penyedia jasa penyeberangan yang memberatkan masyarakat.

“Kami harap bisa taat semuanya, kalaupun nanti ada yang melanggar lagi ya kami hanya bisa mengimbau,” tegasnya.

Hal ini katanya merupakan kondisi yang tidak normal. Sehinggga, dirinya meminta pengertian dari pengusaha jasa, agar bisa kooperatif dan tidak mencari untung berlebihan pada situasi seperti ini.

“Kemunculan ketinting dan speedboat berbayar ini turut membantu kepadatan penyeberangan bagi mereka yang mampu, tapi kami harap harganya juga tetap seperti yang disepakati,” tuturnya.

Selain mengatur penyaamaan tarif penyeberangan, Gamalis juga mebeberkan bahwa Pemkab Berau akan memecah titik-titik penyeberangan di wilayah Tanjung Redeb. Sehingga, penyeberangan tidak hanya tertuju pada Dermaga Wisata Sanggam. “Kita juga tengah pelajari titik-titik yang bisa dipecah,” ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya akan mempelajari terkait relokasi dermaga apung Gunung Tabur untuk dipindahkan di Dermaga Gayam Lama, Jembatan Saiban, Tanjung Redeb. “Kita coba lihat dulu, di sana (Gunung Tabur) ada dermaga apung, kalau bisa dipindah maka akan dipindah,” tuturnya.

Selain eks Dermaga Gayam Lama, di sebelahnya juga terdapat lokasi yang bisa dijadikan tambat ketinting untuk memecah kepadatan. “Kita masih lihat dulu kemungkinannya. Jadi kan tidak tertumpuk di Dermaga Sanggam saja,” sebutnya.

Sementara ini, pemerintah juga tengah mempersiapkan pemindahan kegiatan speedboat wisata yang membawa wisatawan dan masyarakat, yang hendak menggunakan speedboat dari Tanjung Redeb menuju Pulau Derawan atau Pulau Maratua.

Sebelumnya, kegiatan tersebut berjalan di Dermaga Wisata Sanggam, namun dengan padatnya masyarakat yang hilir mudik menyebabkan pergerakan wisatawan dan barang angkutan cukup sulit.

“Apalagi mereka juga keluhkan speedboat yang tambat takut tersenggol ketinting atau speedboat yang reguler,” jelasnya.

Halaman:

Tags

Terkini