kalimantan-timur

Antrean Panjang di SPBU Terus Dikeluhkan

Jumat, 29 September 2023 | 22:43 WIB
PANJANG TIAP HARI: Antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM di salah satu SPBU di Berau kemarin.

TANJUNG REDEB – Sudah hampir sepekan, antrean panjang kendaraan selalu terlihat di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPNBU) di Berau, khususnya wilayah perkotaan. Selain antrean kendaraan roda empat, pengguna kendaraan roda dua juga harus bersabar untuk mendapatkan giliran mengisi BBM di SPBU.

Dari pantauan media ini dalam beberapa hari terakhir, antrean kendaraan roda empat yang hendak mengisi BBM jenis Pertalite mencapai ratusan meter. Bahkan antrean kendaraan roda dua pun cukup panjang. Yang didominasi motor-motor bertangki besar yang diduga untuk mengetap. Sebab ada yang terpantau mengisi berulang dalam durasi hanya beberapa jam.

“Kalau saya liat di antrean itu lebih banyak para pengetap dibandingkan masyarakat umum. Karena saya liat ada beberapa kendaraan yang mengisi Pertalite lebih dari satu kali,” ujar Suryani, warga Gunung Tabur yang ikut mengantre BBM di salah satu SPBU.

Dirinya berharap, penertiban antrean bisa dilakukan pihak pengelola SPBU maupun Pemkab Berau dan aparat kepolisian. “Kalau mereka (pengetap) hanya sekali mengisi nggak masalah lah. Ini kalau berkali-kali, itu yang bikin penuh terus SPBU,” ujarnya.

Ia berharap, aparat penegak hukum bisa mengawasi antrean yang ada di seluruh SPBU perkotaan. “Mungkin kalau ada aparat mengawasi, kalau ada kendaraan yang mau mengisi lebih satu kali bisa disuruh balik, agar antrean tidak panjang seperti ini,” tutupnya.

Sementara itu, Sales Brand Manager Rayon VI Kaltimtara Pertamina Gatot Subroto mengatakan, antrean pengisian BBM di SPBU adalah hal wajar. Namun pilihan dikembalikan ke masyarakat untuk memilih mengisi BBM bersubsidi atau yang non subsidi.

"Pertamina memberikan dua opsi subsidi atau non subsidi. Kalau mau cepat bisa yang non subsidi, karena tanpa antrean dan kualitas BBM lebih bagus. Itu opsi yang diberikan Pertamina. Tapi masyarakat banyak yang memilih BBM jenis Pertalite, maka di situlah timbul antrean," ujarnya saat dikonfirmasi Berau Post.

Terkait kuota Pertalite di setiap SPBU, Gatot mengatakan jumlahnya berbeda-beda antar SPBU. Itu disesuaikan dengan jumlah penjualan setiap harinya. "Sebenernya untuk kuota Pertalite sudah aman untuk di Kabupaten Berau. Saya juga sudah instruksikan kepada SPBU untuk memantau penjualan agar tidak ada kendaraan yang lebih dari satu kali mengisi BBM bersubsidi,” katanya.

Gatot menambahkan, banyaknya kendaraan yang bolak-balik mengisi Pertalite itulah yang dianggap tidak tepat sasaran atau tidak maksimal. Saat ini sedang saya filter agar tidak melayani kendaraan yang lebih dari satu kali dalam pengisiannya.

"Kalau sudah bolak-balik itu nggak wajar. Saya sudah warning ke semua SPBU yang ada di Kabupaten Berau, bahkan sampai Kabupaten Bulungan pun juga demikian,” bebernya.

Saat ini pihaknya telah menyediakan kontrol digitalisasi di beberapa SPBU. Bila ada kendaraan yang mengisi atau melebihi kapasitas tangka, maka akan terdeteksi pada sistem Pertamina. Pihaknya akan memberikan peringatan kepada SPBU. Hal itu dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.

“Bila ada SPBU yang melanggar ketentuan, salah satunya tidak boleh melayani kendaraan lebih dari satu kali, maka hal pertama yang kami lakukan adalah memberikan teguran lisan. Namun jika beberapa kali diberikan pembinaan lisan, diberikan peringatan tertulis. Tidak diindahkan lagi, maka akan kami berikan sanksi, dengan cara penghentian suplai,” jelasnya.

“Perlu diketahui, pengawasan BBM jenis Pertalite tidak hanya pada pihak Pertamina. Tapi juga perlu kolaborasi pemda dan aparat penegak hukum melakukan pengawasan penyaluran BBM bersubsidi ini,” tutupnya. (adm/udi)

Tags

Terkini