Dirinya berpesan dan memotivasi seluruh mahasiswa, dosen, dan guru untuk menghilangkan rasa malas menulis. Sehingga bisa memulai penelitian dan hidupkan jiwa peneliti. “Sebagai insan akademik, tidak boleh melepaskan penelitian dalam tugas dan tanggung jawab kita sebagai insan akademik,” pungkasnya.
Terpisah, Ketua GPMB Berau, Muhammad Ichsan Rapi menyebut, saat ini terdapat kewajiban tenaga pendidik baik seorang guru ataupun dosen memiliki artikel ilmiah atau jurnal.
“Terkait kemampuan menulis tenaga pengajar hingga mahasiswa ini, itu yang mau kita latih lewat pelatihan ini. Kebutuhan menerbitkan jurnal saat ini jadi hal penting, sehingga kemampuan dasar itu yang mau kita dorong,” ujarnya.
Namun, kegiatan ini dibuat secara umum, sehingga tak hanya tenaga pengajar saja, melainkan juga masyarakat umum dan mahasiswa. Apalagi mahasiwa pascasarjana yang nantinya akan menerbitkan artikel ilmiah. Meskipun demikian, mahasiswa sarjana juga diperkenankan untuk mengikutinya. “Hasil yang kita inginkan, peserta ini punya kemampuan menulis yang apik,” tuturnya.
Setelah punya kemampuan menulis, diharapkan para peserta memberikan dampak dari kemahiran menulis di jurnal ialah pendidikan bisa lebih berkembang.
“Peserta akhirnya jadi lebih kritis dalam menyikapi lingkungan, dan berusaha mencari penyelesaiaannya lewat metodemetode ilmiah,” pungkasnya. (*/sen/sam)