TANJUNG REDEB – Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Tanjung Redeb mulai meningkatkan pengawasan jelang perayaan Natal dan pergantian tahun. Giat tersebut untuk menekan masuknya barang terlarang di blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Kepala Rutan Tanjung Redeb, Dadang Firmansyah mengatakan, pihaknya sedang melakukan upaya mitigasi keamanan dan terus meningkatkan sinergi dengan penegak hukum, dalam hal ini TNI/Polri secara berterusan.
"Tidak hanya melalui surat, tetapi kami juga berkoordinasi secara langsung untuk bantuan keamanan jelang Nataru,” ujarnya kepada Berau Post, Rabu (13/12).
Lanjut Dadang, pihaknya memperketat keluar masuknya makanan atau para pembesuk di rutan. Salah satunya dengan menggeledah seluruh barang yang masuk di rutan.
“Sebenarnya untuk pemeriksaan itu rutin dilakukan. Tetapi di harihari besar seperti ini (Nataru, red) kami lebih intens lagi pemeriksaannya,” kata dia.
Bukan hanya itu saja, ia juga sudah mengumpulkan WBP untuk dilakukan penguatan pembinaan. Hal tersebut perlu dilakukan agar di puncak akhir tahun tidak ada halhal yang dapat mengganggu kenyamanan WBP satu sama lain.
“Jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu kenyamanan, jika kami mendapatkan WBP yang melanggar maka akan ada sanksi yang kami berikan,” sebutnya.
Dadang pun meminta seluruh keluarga WBP tidak memberikan makanan yang berbentuk instan serta jangan sampai menyelundupkan halhal yang dilarang untuk dibawa ke Rutan.
“Karena jika kedapatan ada yang membawa barang terlarang, kami akan beri sanksi dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian,” tegasnya.
Mengenai Covid-19 yang kembali mewabah. Ia menekankan agar pengunjung yang ingin bertemu langsung kepada WBP adalah keluarga inti saja.
“Tidak diperkenankan untuk jenguk secara tatap muka jika bukan keluarga inti. Sehingga saya juga menegaskan kepada para anggota untuk selektif dalam mendata keluarga WBP,” tandasnya.(aky/arp)