TANJUNG REDEB – Mantan Bupati Berau Periode 2005-2015, Makmur HAPK, menerima ratusan pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Purnawirawan TNI/Polri Kabupaten Berau dalam suasana yang menyenagkan pada Senin (15/1) malam di kediamannya, Jalan Mawar, Tanjung Redeb. Dalam pertemuan itu, Makmur didampingi oleh sang istri, Seri Marawiah bersama kerabat keluarganya.
Pertemuan ini berlangsung tak lama, namun kebersamaan begitu terjalin antarsesama pensiunan yagn menghadiri acara tersebut. Berbagai cerita dan perkembangan pembangunan juga dibahas di dalam pertemuan tersebut.
Menurut Makmur, beberapa pensiunan yang hadir merupakan tokoh-tokoh daerah yang patut ditiru. Baik tutur kata dan tingkah lakunya. Sebab, hingga mereka menjadi pensiunan, tentu secara tidak langsung merupakan bukti mereka lulus dari ujian kehidupan, apalagi menjalani hari sebagai pejabat negara.
“Mereka harus menjadi contoh kita, bagaimana pengabdian membuktikan mereka menjalani tugas dengan amanah,” terangnya malam itu.
Hal itu bukanlah tanpa sebab, sebagaimana diketahui belakangan ini tak sedikit jajaran pejabat negara, baik di Pemerintahan Pusat, Pemerintahan Daerah dan Institusi Tentara dan Kepolisian yang tersandung kasus-kasus hukum. Sehingganya, memang dalam menjalankan tugas pengabdian penuh dengan cobaan. “Bayangkan sekarang berapa banyak pejabat kita yang tersandung kasus hukum, sehingga memang dalam menjalankan pemerintahan banyak ujiannya,” terangnya.
Di hadapan beberapa masyarakat yang juga turut hadir, Makmur menegaskan kepatuhan senior yang sudah purna tugas memang sudah seharusnya dijadikan teladan untuk kita semua menjalani kehidupan.
“Ini harus dicontoh, mereka (pensiunan, red) bisa menikmati masa purna tugas dengan tenang artinya mereka benar-benar menjalani tugas dengan baik,” ungkapnya.
Seperti halnya dirinya, Makmur yang juga pernah menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), kemudian mendampigi Bupati Berau Masdjuni sebagai wakil hingga dirinya mengemban amanah sebagai Bupati tidaklah mudah. Tentu, banyak cobaan dan godaan, namun dengan ketekunan dan hati yang kuat dirinya meyakini bahwa jabatan hanyalah titipan.
Momen ini juga dimanfaatkannya, untuk meluruskan beberapa hal yang kerap dinilai keliru. Isu-isu yang tidak berdasar tentang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur. Bahwa pemindahan ini dinilai Makmur sudah tepat, sebagai bentuk pemerataan pembangunan di Kalimantan Timur. Apalagi rata-rata per tahun, Kalimantan Timur memberikan pemasukan kepada negara dari hasil bumi kita mencapai Rp 400 triliun.
“Jadi, kalau saya boleh bicara. Hal ini (pemindahan IKN, red) merupakan 'penebusan dosa' pemerintah untuk masyarakat Kalimantan Timur,” tegas Makmur disambut meriah tepuk tangan hadirin.
Sehingga dirinya meminta kepada masyarakat, untuk berusaha memilah informasi yang diterima. Sehingga masyarakat tidak terbodohi dengan pernyataan elit politik yang hendak mengacaukan pemikiran masyarakat.
“Tolong, setiap informasi yang didapat harus dipastikan benar-benar, jangan terima mentah-mentah,” terangnya. (sen/sam)